956 Orang Mengungsi Akibat Letusan Gunung Semeru

Warga di Lumajang mengungsi sementara di Balai Desa Penanggal, Candipuro usai bencana erupsi Semeru lontarkan awan panas 13 kilometer. — Warga di Lumajang mengungsi sementara di Balai Desa Penanggal, Candipuro, usai bencana erupsi Semeru lontarkan awan panas 13 kilometer. (Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)

Jakarta -

Sebanyak 956 warga mengungsi usai Gunung Semeru erupsi. Para pengungsi ini tersebar di sejumlah titik di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Keempat titik pengungsian, yakni SDN Supit Urang 4 dengan 100 jiwa pengungsi, Balai Desa Oro Oro Ombo dan Masjid Ar Rahmah 500 jiwa, serta SDN Sumber Urip 02 dengan 200 jiwa.

Kemudian di wilayah Kecamatan Candipuro ada 2 titik, yakni rumah Kepala Desa Sumber Wuluh dengan 55 jiwa dan Kecamatan Candipuro 101 jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk jumlah pengungsi terdapat 956 jiwa yang tersebar di wilayah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro," ujar Kepala BPBD kabupaten Lumajang Isnugroho, dilansir detikjatim, Kamis (20/11/2025).

Pemerintah Kabupaten Lumajang sendiri telah mengeluarkan status tanggap darurat setelah Semeru erupsi. Surat penetapan status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru melalui Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/595/KEP/427.12/2025.

Keputusan itu berlaku selama 7 hari, mulai 19 hingga 25 November 2025, sebagai langkah cepat dan terpadu dalam menghadapi dampak erupsi.

Simak selengkapnya di sini.

Saksikan Live DetikPagi:

(yld/imk)