Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menganggarkan Rp 25 miliar pada APBD 2026 untuk membangun frontage flyover di kawasan Unyur, Kota Serang. Pembangunan ini untuk mengatasi masalah kemacetan di jalur sebidang kereta api.
Gubernur Banten Andra Soni menjelaskan proyek frontage tersebut telah direncanakan sejak lama namun sempat tertunda karena persoalan anggaran. Flyover yang dirancang sebagai jalur alternatif itu akan memisahkan arus kendaraan dari lintasan kereta sehingga lalu lintas dapat berlangsung lebih lancar dan aman.
"Rencananya sudah lama, tapi terkendala fiskal," ujar Andra Soni kepada wartawan, Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemprov Banten menyampaikan akan memprioritaskan infrastruktur yang berdampak langsung pada mobilitas masyarakat. "Yang paling bermanfaat untuk masyarakat harus didahulukan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Serang Budi Rustandi menjelaskan izin pembangunan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah terbit sejak 2023. Namun pelaksanaannya terkendala keterbatasan anggaran daerah.
"Kami terbantu sekali oleh provinsi. Kalau tidak dialihkan ke frontage, kemacetan bisa luar biasa," kata Budi.
Sedangkan Kepala Dinas PUPR Banten Arlan Marzan menambahkan Pemprov Banten telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk pembangunan frontage flyover tersebut pada 2026. Tender direncanakan pada Desember 2025 sehingga pembangunan fisik akan dimulai pada 2026.
Arlan menerangkan flyover akan mencapai panjang 280 meter dengan struktur jembatan sekitar 80 meter. Selama pembangunan, sebagian badan jalan akan ditutup dan rekayasa lalu lintas akan diinformasikan lebih awal kepada masyarakat.
"Desember tender, awal tahun mulai. Akan kami sosialisasikan," ujarnya.
Tonton juga video "Warga Blokade Exit Tol Cilegon Timur, Protes soal Truk Tambang"
(aik/whn)










































