Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade mendesak pemerintah pusat dan Pertamina membentuk satuan tugas (satgas) penegakan hukum untuk menindak tegas praktik mafia BBM subsidi. Mafia BBM subsidi disebut marak terjadi di berbagai daerah, termasuk Sumatera Barat.
Andre mulanya menyoroti persoalan antrean panjang BBM yang tak kunjung selesai, meski kuota BBM subsidi untuk Sumatera Barat telah ditambah 15% pada November ini, saat rapat dengar pendapat Komisi VI DPR bersama jajaran Direktur Pertamina, Simon Aloysius Mantiri.
"Kuota sudah naik, SAM sudah bekerja, bahkan 3.500 nomor polisi sudah diblokir. Tapi faktanya, antrean masih terjadi karena penegakan hukumnya tidak jalan," ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR tersebut, Rabu (19/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre Rosiade menjelaskan bahwa praktik penyalahgunaan BBM subsidi masih berlangsung, terutama oleh kendaraan bermuatan besar atau mobil tua yang dimodifikasi dengan tangki tambahan berkapasitas ratusan liter. Kendaraan-kendaraan ini, menurut dia, bebas melakukan pengisian karena petugas SPBU tidak berani menolak.
"Ini mafia yang memakan hak rakyat banyak. Masa kita diam saja?" tegasnya.
Andre Rosiade meminta Pertamina, melalui Direktur Utaman Simon, berkoordinasi dengan pemerintah membentuk satgas khusus yang melibatkan, Pertamina, Kementerian ESDM, Kementerian Dalam Negeri, Polri, dan TNI.
Andre Rosiade juga menekankan bahwa pemblokiran nomor polisi saja tidak cukup untuk menghentikan aksi penimbunan dan penyalahgunaan BBM subsidi yang diduga melibatkan 'beking' oknum tertentu.
"Harus ada pendekatan hukum. Orang-orangnya ditangkap. Bukan hanya sopir, tetapi oknum di belakangnya. Presiden sudah tegas, siapa pun backing-nya, disikat," kata Sekretaris Fraksi Partai Gerindra MPR itu.
Selain isu penegakan hukum, Andre Rosiade mengangkat kebutuhan pembangunan fasilitas storage BBM tambahan di Sumatera Barat. Saat ini, satu-satunya storage berada di Bungus Teluk Kabung, Padang.
Menurut dia, ketika fasilitas tersebut mengalami gangguan, distribusi BBM harus dipasok dari daerah lain seperti Pekanbaru atau Jambi melalui jalur darat, yang membuat pasokan sangat rentan.
Untuk itu, ia mengusulkan pembangunan storage baru di Pasaman Barat, tepatnya di Air Bangis, yang dinilai strategis karena sudah memiliki pelabuhan baru dan infrastruktur pendukung.
"Kajiannya sudah dibuat. Kami minta Pertamina mengawal dan memastikan pembangunan ini bisa terealisasi," terang Andre.
Andre Rosiade juga menyampaikan bahwa mendapat pesan dari masyarakat yang mempertanyakan mengapa antrean BBM tidak kunjung usai meski kuota telah naik. Hal inilah yang membuat ia menilai perlunya langkah tegas dan masif dari pemerintah.
"Kita ini kesannya tidak bekerja karena ada mafia bandit-bandit ini. Saya minta ketegasan Pak Simon untuk mengeksekusi ini," tutup Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR itu.
Saksikan Live DetikSore:
Lihat juga Video: Andre Rosiade Terima Penghargaan Legislator Pembela Rakyat 2019-2024











































