Takut Dapat Nilai Jelek, Pelajar di Semarang Munculkan Isu Bom
Minggu, 26 Agu 2007 18:57 WIB
Semarang - Pelajar SMU Theresiana Semarang dibekuk petugas seminggu setelah menggegerkan sekolah dengan isu bom melalui SMS. Ternyata, hal itu dilakukan hanya karena takut mendapat nilai jelek. Pelajar berinisial R (16) itu ditangkap di rumahnya, Kompleks Perumahan Indraprasta Semarang pada Sabtu 25 Agustus kemarin. Saat ini, pelajar kelas II itu sedang diperiksa psikiater karena diduga mengalami keterbelakangan mental. "Katanya, hal itu dilakukan karena dia takut mendapat nilai jelek. Isu bom itu berbarengan dengan ujian di sekolahnya," kata Kasat Opsnal I Ditreskrim Polda Jateng, AKBP Nelson Purba di Mapolda, Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (26/8/2007). Mengenai keterbelakangan mental dibenarkan pihak keluarga. Nelson mengatakan dari keterangan pihak keluarga, suatu waktu R pernah berkeliling kota dengan menaiki becak tanpa tujuan yang jelas.Peneror sesungguhnya dapat dijerat UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun hingga seumur hidup. "Tapi karena R masih di bawah umur, ya tidak kita tahan. Proses hukumnya juga tidak dilakukan, karena keterbelakangan mental," kata Nelson. Isu SMS yang dikirim R berbunyi,"Pak semua siwa sudah tahu. Apa benar sekolah diliburkan karena ada ancaman bom?". SMS itu dikirimkan ke tujuh orang guru. Dari pemeriksaan ternyata R juga mengirimkan SMS itu ke 2 siswa. SMS itu sempat menggegerkan pihak sekolah. Siswa TK hingga SMU Theresiana di bawah naungan Yayasan Bernardus itu pulang lebih awal. Sejumlah guru dan siswa sempat diperiksa petugas kepolisian.
(try/asy)