Kasus Penculikan Raisah
Nikahi Sarita, Yogi Permana Ngaku Pengusaha dan Bujangan
Minggu, 26 Agu 2007 17:04 WIB
Jakarta - Yogi Permana, tersangka utama penculikan Raisah Ali (5) dikenal sebagai guru ngaji. Yogi diketahui memiliki dua istri, Maryam sebagai istri pertama dan Sarita Anggraeni sebagai istri kedua. Saat menikahi Sarita awal 2007 lalu, Yogi mengaku sebagai bujangan dan pengusaha. Saat akan menikah dengan Yogi, Sarita memang bercerita kepada pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunnah H Maman dan keluarganya. "Saya diberitahu istri saya bahwa Sarita akan menikah Januari lalu saat saya masih membimbing jamaah haji di Arab Saudi," kata H Maman saat dihubungi detikcom, Minggu (26/8/2007). Bagi Maman, Sarita sudah dianggap saudara, karena sudah lama mengikuti pengajian di ponpes As-Sunnah. Sarita juga mengkontrak rumah di samping ponpes. "Dia itu yatim piatu. Dia ikut pengajian, ikut menjahit, kenal baik dengan para tetangga. Kami membantu semampu kami, karena dia anak yatim piatu," kata Maman yang mengenal Sarita dari istrinya. Begitu mendapat kabar dari istrinya mengenai rencana pernikahan Sarita, Maman meminta agar calon suami Sarita dicek. "Apakah dia benar pengusaha, bujangan. Bagaimana kesehariannya di Jakarta, apakah benar memang aktif di pengajian, jangan sampai ditipu," ujar Maman. Sarita diperkenalkan kepada Yogi oleh temannya. Kepada Sarita, Yogi mengaku sebagai pengusaha dan direktur sebuah penerbitan buku dan pebisnis obat-obatan herbal, tinggal di Jakarta. Yogi juga mengaku masih bujangan, berumur sekitar 30 tahun, lebih muda dibanding Sarita. "Dia ke ponpes bawa mobil Kijang Krista. Dengan begitu, kelihatannya memang dia pengusaha. Teman-teman di Jakarta juga bilang tidak ada masalah dengan Yogi," ujar Maman. Meski begitu, Maman sebenarnya juga masih kurang yakin. Apalagi pernikahannya akan segera dilakukan. "Saya masih meminta agar orang itu dicek dulu. Jangan sampai Sarita menyesal di kemudian hari," jelas Maman. Setelah Maman pulang dari haji, Sarita menemui Maman untuk menyatakan kesiapan menikah dengan Yogi. Saat itu, Maman menyerahkan sepenuhnya kepada Sarita. Dirinya tidak ikut bertanggung jawab bila di kemudian hari ada masalah. Sebab, Maman belum pernah bertemu dengan Yogi. "Tapi Sarita yakin betul dengan calon suaminya itu. Dilihat dari SMS-SMS-an yang dilakukan, Sarita melihat Yogi orang yang pintar. Sarita juga sudah ingin menikah, karena tidak ingin lagi menjadi beban banyak orang. Akhirnya saya bilang, ya sudah bismillah, tawakkal," ujar Maman. Maman tidak menghadiri pernikahan itu. Yang jelas, setelah menikah, Yogi membawa Sarita ke Jakarta. Tapi, beberapa hari kemudian Sarita sudah mengeluh. "Ternyata Yogi sudah punya buntut, punya anak dan istri," kata Maman.Maman sempat marah mendengar pengakuan Sarita itu. Akhirnya, untuk mengklarifikasi hal ini, Yogi ditemani istri pertamanya, Maryam dan keluarganya bersilaturahmi ke H Maman."Saat itu saya menegur Yogi karena telah berbohong mengaku bujangan. Namun, istri pertama Yogi tidak mempermasalahkan suaminya menikahi Sarita," kata Maman. Saat itu, Maman juga meminta keterangan Yogi mengenai penghasilannya, kok berani-berani melakukan poligami. "Dia mengaku penghasilan bersihnya Rp 5 juta per bulan. Ditambah dengan gaji guru dan bisnis di luar, maka total dia mengaku berpenghasilan Rp 10 juta per bulan," kata Maman. Atas penjelasan Yogi itu, Maman melihat wajar bila Yogi punya dua istri. "Tapi, informasi yang masuk ke saya kemudian, ternyata Yogi ini kurang bagus dalam berbisnis dengan orang lain dan juga banyak hutang," kata Maman. Dan ternyata kabar itu benar. Beberapa hari kemudian, Sarita mengirim SMS bahwa Yogi memang pembohong. "Informasi dari Sarita, suaminya itu punya utang sekitar Rp 200 juta. Jadi, saya menilai Sarita ini sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Dia mendapat suami yang pembohong. Kasihan dia, dia anak yatim piatu," kata dia. Karena itu, Maman tidak yakin bahwa Sarita terlibat dalam penculikan Raisah. "Namun, saya tidak tahu seratus persen, benarnya seperti apa. Tapi yang saya lihat, Sarita telah dibohongi suaminya," jelas Maman.
(asy/aba)











































