×
Ad

Gus Ipul Pastikan Penanganan Longsor Jateng Berjalan Terpadu

Shalli Irda - detikNews
Selasa, 18 Nov 2025 20:40 WIB
Foto: Kemensos
Jakarta -

Bencana longsor melanda Banjarnegara dan Cilacap dalam waktu berdekatan. Peristiwa tanah longsor di Banjarnegara melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum pada Sabtu (15/11), setelah hujan deras menguyur wilayah tersebut selama kurang lebih 3 jam, menyebabkan tebing di hutan pinus longsor dan menimpa permukiman warga.

Sementara longsor di Cilacap melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, pada Kamis (13/11) lalu. Hingga hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dari 23 warga yang dilaporkan hilang, sebanyak 16 korban ditemukan meninggal dunia, sementara 7 lainnya masih dalam pencarian.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan pada masa tanggap darurat ini, Kementerian Sosial terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam penanganan korban terdampak.

"Kita bekerja sama dengan Bupati, dengan Gubernur Jawa Tengah, tentang apa saja yang bisa kita lakukan secara gotong-royong, baik dari sisi penyediaan shelter maupun juga logistik yang dibutuhkan," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Selasa (18/11/2025).

Gus Ipul menuturkan, penanganan korban longsor di Banjarnegara dan Cilacap dilakukan melalui evakuasi oleh petugas terlatih dari BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan berpengalaman.

Pada masa tanggap darurat, Kemensos bersama pemerintah daerah menyalurkan dukungan bagi korban, berupa logistik, shelter, layanan psikososial, dan dapur umum.

"Kementerian Sosial dengan SDM Tagana dan juga SDM-SDM terlatih lainnya, biasanya kita memberikan bantuan-bantuan yang dibutuhkan, ada makanan siap saji, ada lauk-lauk siap saji, ada makanan untuk anak-anak, ada tenda gulung, ada tenda keluarga, ada kasur atau matras, ada tenda serbaguna, ada selimut, ada family kit, ada kitware, ada beras, dan juga bantuan-bantuan lain," jelasnya.

Setelah masa tanggap darurat, tahap rehabilitasi dan rekonstruksi akan dikoordinasikan BNPB. Gus Ipul menjelaskan relokasi dapat dilakukan bila diperlukan, dengan perencanaan bersama pemerintah pusat dan daerah, serta harus mendapat persetujuan warga yang direlokasi.

Akibat longsor di Banjarnegara, sebanyak 823 warga harus mengungsi ke tiga lokasi, yakni Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Pringamba, dan GOR Desa Baji. Bencana ini juga menimbulkan kerugian materil dengan 30 rumah tertimbun dan 195 rumah lainnya terancam.

Data mencatat, longsor di Banjarnegara menewaskan 2 orang, melukai 10 orang termasuk 4 luka berat, sementara BNPB memperkirakan 27 warga masih tertimbun dan dalam pencarian.

Sebelumnya, pada Minggu (16/11), Kemensos juga telah memberikan santunan kepada 5 korban meninggal dunia dan 4 korban luka akibat bencana longsor Cilacap. Untuk korban meninggal santunan diberikan sebesar Rp15 Juta per orang, dan untuk korban luka sebesar Rp5 Juta per orang.

Lihat juga Video: Update Longsor di Banjarnegara: 2 Orang Meninggal-27 Orang Hilang




(akd/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork