Menteri Kebudayaan Fadli Zon meninjau Museum Topeng Cirebon di area Balai Kota Cirebon. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kebudayaan untuk memajukan kebudayaan nasional sekaligus memperkuat pelestarian identitas lokal.
Dalam kunjungannya, Fadli meninjau tiap sudut museum, termasuk mengagumi instalasi topeng bertajuk 'Pahatan Pohon Topeng karya Sujana Priya'. Koleksi ini menampilkan topeng pada cerita Panji, yang tersusun kokoh pada kayu utuh.
Museum Topeng Cirebon juga menampilkan ratusan koleksi topeng dan profil para maestro di baliknya. Terdapat lima topeng utama Cirebon atau disebut Topeng Panca Wanda, yakni Topeng Panji, Topeng Samba (Pamindo), Topeng Rumyang, Topeng Patih (Tumenggung), dan Topeng Kelana (Rahwana).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran museum juga menampilkan para tokoh kesenian topeng, seperti Ki Kandeg Padmajawinata, Ki Empek, tokoh pengrajin kedok Cirebon, hingga dalang wayang. Koleksi topeng yang ditampilkan diharapkan mampu menjadi sarana strategis dalam pelestarian budaya.
"Topeng Cirebon ini salah satu topeng yang legendaris dan mempunyai banyak cerita, dari Ramayana, Mahabarata, dan cerita-cerita lokal lainnya. Ini sangat penting untuk memperkenalkan kembali topeng Cirebon," ujar Fadli dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).
Fadli mengungkapkan topeng Cirebon merupakan salah satu ekspresi budaya yang perlu terus dihidupkan. Dengan kehadiran museum ini, masyarakat diharapkan dapat memperoleh informasi dan edukasi mengenai topeng Cirebon serta mengenal para maestro.
Lebih lanjut, ia menegaskan nilai budaya topeng Cirebon dapat dikembangkan melalui berbagai media, termasuk buku dan film. "Perlu dibuat buku, film, dokumenter, serta berbagai bentuk ekspresi budaya lainnya tentang topeng ini, sehingga topeng Cirebon makin hidup dan menjadi satu ekosistem yang tumbuh berkelanjutan di Cirebon dan sekitarnya," ucapnya.
Selain Museum Topeng, Fadli juga menyambangi kantor eks Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Tugu Monumen 15 Agustus atau biasa disebut Tugu Pensil.
Fadli pun mendorong optimalisasi eks bangunan kantor DPMPTSP agar dapat didedikasikan sebagai museum dan galeri Kota Cirebon, terutama menggambarkan sejarah Kota Cirebon dan berbagai macam ekspresi budayanya.
Ia memproyeksikan fungsi bangunan tersebut dapat mencakup ruang seni pertunjukan musik, tari topeng, ruang pamer seni kontemporer, tempat diskusi, hingga asal-usul kuliner khas Cirebon. Dengan begitu, masyarakat yang berkunjung dapat memahami perjalanan budaya, peradaban, dan sejarah Cirebon dari masa ke masa.
"Kita membutuhkan lebih banyak ruang publik dan ruang budaya yang bisa mengedukasi serta memajukan kebudayaan nasional kita, dalam hal ini juga budaya Cirebon," paparnya.
Sebagai informasi, dalam kunjungan ini Fadlu disambut oleh Dewan Pengawas Museum Topeng Cirebon, Reini A. Daniel, serta kurator museum, Ki Waryo Sela.
Fadli juga didampingi Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Wali Kota Cirebon, Effendi Edo; Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana; Direktur Sarana dan Prasarana, Ferry Arlian; Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Retno Raswaty; serta budayawan Jajat Sudrajat.
(ega/ega)










































