Jakarta - Trauma penculikan memang belum bisa hilang dari benak Raisyah Ali (5) setelah 9 hari dibawa orang tak dikenal. Saat tidur sesekali bocah periang itu mengigau ketakutan.Jumat (24/8/2007) malam, merupakan malam pertama Rasiyah berkumpul kembali dengan kedua orang tuanya. Setelah berhasil dibebaskan dalam drama penyergapan di SPBU 3412505 Tanjung Barat, Jakarta Selatan pada siang harinya Raisyah memang sudah mulai beraktivitas kembali.Lazimnya anak kecil, Raisyah sudah bermain kembali dengan beberapa teman dan sepupunya yang mengunjunginya meski hanya di dalam rumah. Bahkan dia sempat meminta buku gambar ibunya Nizmah dan ingin mengerjakan PR.Karena kangen atas kehilangan anaknya, tadi malam, Raisyah yang biasanya tidur sendiri di kamarnya diajak tidur bersama kedua orang tuanya. Dalam tidur itulah Raisya sesekali mengigau."Dia sempat beberapa kali terbangun dengan kaget. Waktu tidur juga mengigau tapi tidak jelas bicara apa," tutur ayah Raisyah, Ali Said.Tapi secara umum, Ali mengatakan, kondisi Raisyah sehat dan normal. Ali mengaku kagum dengan ketegaran yang ditunjukkan putri pertamanya itu. "Dia kami didik sesuai namanya. Rais artinya pemimpin dan pemberani," ungkap Ali.Hingga kini Ali mengaku belum bertanya-tanya kepada Raisyah seputar penculikan yang dialami murid TK Al Ikhlas itu. Dengan kejadian ini, Ali mengatakan akan lebih waspada dan berhati-hati dalam memperhatikan Raisyah. Tapi dia tidak akan memberikan perlindungan khusus terhadap putrinya."Biasa saja, cuma kita akan lebih hati-hati," ujarnya.Mengenai pengamanan yang diberikan Polda Metro Jaya, Ali menuturkan dirinya tidak meminta petugas khusus yang ditempatkan di sekitar rumahnya. "Saya tidak minta pengamanan apa-apa," imbuhnya.Soal motif penculikan, Ali mengaku belum mendapat informasi dari kepolisian. "Saya belum tahu karena masih dalam pemeriksaan," pungkasnya.
(bal/bal)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini