×
Ad

Dampak yang Tak Diduga Pramono Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Senin, 17 Nov 2025 08:19 WIB
Foto: SMAN 72 Jakarta. (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara menyisakan trauma bagi sejumlah siswa. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tak menduga dampak ledakan itu membuat beberapa siswa minta pindah sekolah.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan pihak sekolah sejak Senin (10/11) pascaledakan menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh dengan materi pelajaran penyembuhan trauma. Kepala SMAN 72 Jakarta Tetty Helena Tampubolon mengatakan proses ini akan terus berjalan hingga para siswa dinyatakan siap mengikuti proses belajar-mengajar langsung di sekolah yang berada di kompleks Kodamar tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan selama pembelajaran daring difokuskan pada pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Sebelum kegiatan belajar dimulai, Nahdiana menyebutkan, orang tua akan diundang untuk memberi pemahaman seputar langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama sekolah, psikolog, dan unsur wilayah setempat.

Pramono menyampaikan sejumlah siswa SMAN 72 Jakarta sudah ada yang meminta pembelajaran dilakukan secara langsung usai ledakan. Pramono menyebut para siswa ingin menunjukkan kondisi sekolah aman.

"Kepala Dinas Pendidikan sudah menyampaikan, memberikan kebebasan. Yang mau daring boleh, yang mau langsung juga boleh dan ternyata mereka kebanyakan meminta untuk secara langsung supaya menunjukkan bahwa sekolahnya sudah pulih dan tidak ada apa-apa," kata Pramono di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Jumat (14/11/2025).

Beberapa Siswa Minta Pindah Sekolah karena Trauma

Pramono mengungkap sejumlah siswa SMAN 72 Jakarta Utara minta pindah sekolah buntut insiden ledakan. Pramono meminta dinas terkait mencari solusi terbaik.

"Ternyata dampaknya juga di luar dugaan saya, banyak siswa yang kemudian minta pindah sekolah," kata Pramono di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Minggu (16/11/2025).

Pramono sudah meminta jajarannya untuk mencari solusi terkait kondisi para siswa. Dia tak ingin dampak ledakan berkepanjangan bagi para siswa.

"Inilah yang juga menjadi pikiran. Saya sudah minta kepada sekolah dan termasuk Ibu Kepala Dinas, ini dirumuskan secara baik. Karena saya nggak mau kemudian dampaknya sampai panjang," tambahnya.

Pramono menyebut telah bertemu dengan Kepala SMAN 72. Dia telah menyampaikan batas sekolah daring SMAN 72 sampai Senin besok.

"Hari Senin besok mereka akan mengundang para murid dan juga guru, para guru dan murid, untuk diberikan pilihan, apakah mereka akan sekolah langsung atau melalui daring," ujarnya.




(idn/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork