Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon lakukan dialog bersama Konsul Jenderal RI (KJRI) di New York, Winanto Adi. Dialog itu dalam rangka membahas rencana repatriasi benda budaya Indonesia dari Amerika Serikat.
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) ini menegaskan semakin terbukanya jalan bagi Indonesia untuk memulihkan kedaulatan budaya, melalui pengembalian artefak yang selama ini berada di luar negeri.
Dalam pertemuan ini, Fadli Zon menyoroti Indonesia tengah bersiap menerima beberapa benda budaya yang telah berhasil diidentifikasi otoritas Amerika Serikat sebagai milik Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan segera menerima sejumlah repatriasi benda cagar budaya dari Amerika Serikat. Sebelumnya kita juga pernah mendapatkan enam arca perunggu dan satu patung dari District Attorney of New York. Repatriasi ini merupakan bagian dari komitmen kita menegakkan kedaulatan budaya," ungkap Fadli Zon dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).
Adapun salah satu perkembangan repatriasi benda budaya yang signifikan adalah arca Surocolo, sebuah arca kecil terbuat dari perunggu yang selama ini disimpan sebagai koleksi The Metropolitan Museum of Art (The Met). The Met berencana akan mengembalikan arca tersebut dalam waktu dekat.
"Arca Surocolo ini membuka tabir baru repatriasi benda-benda cagar budaya Indonesia di Amerika Serikat. The Met secara proaktif datang kepada kita setelah mengetahui adanya artefak Indonesia yang hilang dan mirip dengan koleksi mereka. Hal ini menjadi pintu masuk bagi kerja sama yang lebih luas dan pengembalian benda budaya lainnya di masa mendatang," ujar Fadli Zon.
Lebih lanjut, Fadli Zon menegaskan bahwa pengembalian arca Surocolo menjadi simbol dimulainya fase baru repatriasi dari Amerika Serikat.
"Arus benda budaya ke Amerika sudah berlangsung lama. Dengan adanya preseden Surocolo, kita berharap institusi besar seperti The Met dan museum-museum lain mulai mengembalikan koleksi lama yang diduga diperoleh secara tidak sah. Ini adalah momentum yang harus kita lanjutkan," tegasnya.
Sementara itu, Winanto Adi menegaskan bahwa keterbukaan The Met merupakan perkembangan yang sangat penting.
"Direktur The Met datang langsung ke KJRI, kemudian ke Borobudur, untuk memastikan asal-usul arca Surocolo. Dari sinilah terbuka dialog baru dan kemungkinan pengembalian lanjutan dari koleksi mereka. Ini momentum besar bagi Indonesia," ujarnya.
Selain arca Surocolo, Winanto Adi melaporkan bahwa terdapat lima artefak tambahan yang kini tengah berproses untuk dikembalikan kepada Indonesia, termasuk dua arca perunggu era Sriwijaya dan sejumlah artefak terakota. Winanto Adi juga menjelaskan latar belakang temuan artefak ilegal di Amerika Serikat.
"Sekitar 10 tahun lalu, Pemerintah Kota New York membentuk satgas khusus pemburu penyelundup barang antik. Ribuan artefak Asia Tenggara berhasil disita, termasuk yang berasal dari Indonesia," jelasnya.
Otoritas Amerika kini semakin aktif menelusuri provenance artefak, berkonsultasi dengan para ahli dari Indonesia, dan memproses perkara pengalihan hak milik. Pemerintah juga berupaya memperkuat kerja sama dengan penegak hukum, museum internasional, dan otoritas budaya dunia untuk mencegah penyelundupan serta mempercepat repatriasi artefak Indonesia yang tersebar di luar negeri.
Simak juga Video 'Fadli Zon: PR Kita di Kemenbud Masih Banyak':
(anl/ega)










































