Presiden RI Prabowo Subianto menggunakan hak rehabilitasi negara untuk memulihkan harkat, martabat, serta hak kepegawaian dua guru asal Luwu Utara (Lutra), yakni Abdul Muis dan Rasnal. Prabowo dinilai hadir dalam mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat.
"Bahkan dalam hal keadilan sosial pun beliau hadir. Kita bisa lihat bagaimana Presiden Prabowo memberikan rehabilitasi hukum kepada dua guru asal Luwu, Drs. Abdul Muis dan Drs. Rasnal, M.Pd, sebagai bentuk penghormatan terhadap martabat guru dan pejuang pendidikan di daerah," tutur Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Setyoko, dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).
Setyoko menilai kebijakan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keberpihakan kuat pada dunia pendidikan. Ia menyebut langkah-langkah pemerintah saat ini terbukti menyentuh kebutuhan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, visi besar tersebut tercermin dari berbagai program dan kebijakan yang diarahkan untuk membangun generasi cerdas dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
"Keberpihakan Presiden Prabowo terhadap pendidikan kuat dan nyata. Itu bisa kita lihat dari arah kebijakan, program, dan tindakan nyata yang beliau ambil sejak awal masa pemerintahannya," ujarnya.
Ia menyebut bahwa anggaran pendidikan nasional pada 2026 mencapai Rp757,8 triliun, salah satu yang terbesar dalam sejarah. Dana tersebut dialokasikan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas, memperbaiki sekolah rusak, hingga menghadirkan smartboard sebagai bagian dari transformasi digital pendidikan.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyalurkan uang sitaan mafia kebun sawit sebesar lebih dari Rp13 triliun untuk memperkuat beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sehingga memperluas kesempatan pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri.
"Langkah ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh anak bangsa untuk maju," sambung Setyoko.
Ia menambahkan, program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, serta pembangunan kampus unggulan di berbagai daerah turut memperlihatkan keberpihakan pada pemerataan dan peningkatan kualitas SDM. Setyoko juga menyoroti pemberian kesempatan magang nasional bagi para sarjana muda.
"Kemudian para sarjana muda yang baru saja lulus dari kampus pun diberikan kesempatan untuk mengikuti magang nasional yang digaji oleh pemerintah agar mendapatkan pengalaman sehingga siap menghadapi dunia kerja, " ucapnya.
Lebih jauh, ia menilai perhatian Presiden Prabowo terhadap pendidikan tidak lepas dari latar belakang keluarganya.
"Dalam diri Pak Prabowo mengalir semangat ayahnya, Prof. Sumitro Djojohadikusumo, seorang akademisi dan ekonom terkemuka yang mengabdikan hidupnya untuk dunia pendidikan. Nilai-nilai itu diwarisi dan kini diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat," tambahnya.
Setyoko pun menegaskan bahwa komitmen tersebut menandakan bahwa Presiden Prabowo tidak hanya melihat pendidikan sebagai sektor pembangunan, tetapi sebagai investasi jangka panjang bagi peradaban bangsa.
"Presiden Prabowo meletakkan pendidikan di posisi terhormat sebagai pondasi kemajuan, keadilan, dan kebanggaan nasional," tutupnya.
Simak juga Video Prabowo Beri Rehabilitasi, Guru Luwu Utara: Kami Dapat Keadilan











































