Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Indonesia mendapat pengakuan dari berbagai negara terkait mekanisme perdagangan karbon. Menurutnya, ini merupakan sinyal baik bagi pemerintah Indonesia.
Hal itu diungkap Hanif saat bertemu Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Kanada, Julie Dabrusin di sela COP30 Brasil, Kamis (13/11). Di situ Indonesia dianggap sebagai pimpinan dalam perdagangan karbon.
"Apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah mendapat pengakuan dan penguatan pengakuan dari berbagai negara dalam upaya membangun skema karbon kredit melalui complient market ataupun complient dengan Paris Agreement, jadi ini langkah besar," kata Hanif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas hal itu, pemerintah Kanada ingin bersama-sama dengan Indonesia melakukan penguatan di dalam perdagangan karbon. Selain itu, Kanada juga akan bekerja sama melakukan penguatan di dalam penanganan tata lingkungan.
Kanada juga ingin mengajak Indonesia berdiskusi terkait keanekaragaman hayati atau biodiversity. Nantinya, kedua negara akan menata keanekaragaman hayati yang berorientasi pada manfaat.
"Sehingga kita bersama-sama akan arrangement semacam biodiversity kredit untuk membangkitkan nilai ekonomi dari biodiversity yang saat ini masih costly, akan menjadi benefit oriented," tutup Hanif.
Simak Video 'RI-Norwegia Teken MoU Perdagangan Karbon, Jumlahnya 12 Juta Ton':
(idn/idn)










































