Menilik Potensi RI Jadi Pemain Utama Kendaraan EV di detikcom Leaders Forum

Menilik Potensi RI Jadi Pemain Utama Kendaraan EV di detikcom Leaders Forum

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Kamis, 13 Nov 2025 07:00 WIB
detikcom Leaders Forum
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Indonesia berada di momentum strategis untuk menentukan masa depannya di industri kendaraan listrik (EV). Dengan kombinasi potensi sumber daya alam, pasar domestik yang besar, serta arah kebijakan energi yang semakin progresif, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik global.

Dukungan regulasi, percepatan investasi, serta keterlibatan industri otomotif internasional semakin menguatkan posisi Indonesia dalam peta global transisi energi. Potensi ini membuat Indonesia kini berada di persimpangan penting untuk menentukan arah kebijakan yang tepat demi memaksimalkan peluang ekonomi baru tersebut.

Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia berada dalam posisi penting untuk menguasai rantai pasok baterai kendaraan listrik, komponen vital dalam ekosistem ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat cadangan bijih nikel sebesar 5,9 miliar ton dan logam nikel 62,02 juta ton pada 2024, disertai produksi 173,6 juta ton bijih nikel sepanjang tahun tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi ini menegaskan modal kuat Indonesia untuk mendorong hilirisasi nikel sebagai bahan baku utama baterai EV. Tidak hanya dari sisi sumber daya, adopsi kendaraan listrik di Indonesia juga terus tumbuh.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat populasi kendaraan listrik melonjak 78 persen menjadi 207 ribu unit pada 2024, naik signifikan dari 116 ribu unit pada 2023. Pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat sekaligus kesiapan industri dan infrastruktur pendukung.

ADVERTISEMENT

Dalam rangka membaca arah perkembangan industri kendaraan listrik ke depan, detikcom menghadirkan detikcom Leaders Forum: 'Masa Depan Kendaraan Listrik Indonesia', sebuah forum diskusi yang membahas secara komprehensif kesiapan, peluang, hingga strategi besar menuju ekosistem kendaraan listrik yang tangguh dan berkelanjutan.

Forum ini akan mengulik sejumlah isu penting, mulai dari arah kebijakan transisi energi pemerintah, kesiapan infrastruktur seperti jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), hingga kolaborasi antara pemerintah, PLN, industri otomotif, dan para investor. Di tengah kompetisi global industri otomotif, forum ini juga akan membahas bagaimana Indonesia dapat mempercepat elektrifikasi transportasi serta membangun mobilitas masa depan yang rendah emisi.

Selain itu, forum ini juga akan mengupas tantangan industri otomotif nasional dalam menghadapi era elektrifikasi, termasuk kesiapan manufaktur, pengaruh harga kendaraan listrik terhadap konsumen, hingga strategi mendorong pertumbuhan ekosistem yang inklusif dan kompetitif. Peran pelaku industri internasional seperti VinFast, yang kini turut berinvestasi di Indonesia, juga menjadi sorotan penting dalam mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik.

Adapun narasumber yang akan hadir dalam acara ini yaitu Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE), Harris; EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero), Joni; Country CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto dan Pengamat Otomotif, Dr. Yannes Martinus Pasaribu.

Keempat narasumber ini akan memberikan pandangan mendalam terkait masa depan industri kendaraan listrik Indonesia dari perspektif kebijakan, infrastruktur, teknologi, hingga perilaku pasar.




(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads