.webp)
KPK memanggil enam orang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) terkait kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) tahun 2020. Keenam orang pendamping PKH wilayah Jawa Tengah itu dipanggil sebagai saksi.
"KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait penyaluran bansos beras untuk keluarga penerima manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH) TA 2020," ujar juru bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan pemeriksaan akan dilakukan di Polrestabes Semarang. Berikut detail nama pendamping PKH yang dipanggil hari ini:
1. Aldo Fitra Romansyah selaku Pendamping PKH Korwil Kota Semarang
2. Imam Barizi selaku Pendamping PKH Korwil Demak
3. Kundarto selaku Pendamping PKH Korwil Demak
4. Luthfi Chalim selaku Pendamping PKH Korwil Demak
5. Musafak selaku Pendamping PKH Korwil Demak
6. Abdullah Zaini selaku Pendamping PKH Korwil Grobogan.
Pada Agustus 2025, KPK mengumumkan telah menetapkan lima tersangka baru dalam kasus korupsi distribusi bansos di Kemensos pada 2020. Tersangka itu terdiri atas tiga orang dan dua korporasi.
KPK juga mencegah empat orang untuk bepergian ke luar negeri terkait kasus ini. Mereka adalah Komisaris Utama PT Dosni Roha, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (BRT), Direktur Operasional DNR Logistics tahun 2021-2024 Herry Tho (HT), Dirut DNR Logistics tahun 2018-2022 Kanisius Jerry Tengker (KJT), serta Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Kemensos, Edi Suharto (ES).
KPK menyebutkan kasus ini terkait dengan pembagian lima juta bansos di 15 provinsi. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo dan Edi Suharto merupakan tersangka baru dalam kasus ini. Rudy Tanoesoedibjo telah mengajukan praperadilan dan ditolak.
Simak juga Video 'Satgas PKH Bakal Tindak Tegas Dugaan Penambangan Ilegal di Laut':
(mib/haf)
