Yogyakarta - Ribuan warga Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berunjuk rasa. Mereka menolak rencananya penambangan pasir besi di pantai selatan. Ribuan warga ini tergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pasir (PPLP) yang berada di Kecamatan Panjatan, Wates dan Lendah. Mereka mendatangi kantor Pemkab Kulonprogo di Wates, Kamis (23/8/2007). Sebelumnya, massa sempat mengelilingi Alun-alun Kota Wates yang berada di depan kantor Pemkab Kulonprogo. Massa dari berbagai desa yang terkena proyek ini datang dengan mengunakan puluhan truk, mobil pick up dan ratusan sepeda motor. Mereka berniat menemui Bupati Kulonprogo, Toyo Santosa Dipo, untuk mendesak pembatalan proyek penambangkan pasir besi sepanjang 22 km di pantai selatan. Namun niatan warga ini tidak kesampaian. Toyo Santoso tidak berada di kantornya alias sedang tugas keluar kota. Massa pun akhirnya harus puas hanya dengan berorasi di depan kantor pemkab.Widodo, koordinator lapangan (korlap) PPLP mengatakan, warga 14 desa dari 4 kecamatan yakni Panjatan, Galur, Wates dan Temon menolak rencana penambangan pasir besi dan pembangunan pabrik baja di pantai selatan Kulonprogo. Warga menilai proyek tersebut akan merusak ribuan hektar pertanian lahan pasir. Rencananya proyek penambangan itu akan dilaksanakan oleh PT Jogja Magasa Mining (JMM) di pantai selatan sepanjang 22 km, lebar 1,8 km dan kedalaman 14 meter.Menurut Widodo, pengerukan pasir pantai akan merusak lahan pertanian produktif. Gundukan pasir di sepanjang pantai itu juga menjadi pelindung lahan warga dari amukan gelombang laut."Janji investor dan pemerintah yang akan melakukan reklamasi pasca penambangan tidak mungkin memulihkan kembali lahan produktif yang dikelola petani," kata Widodo."Kami meminta agar MoU antara Pemkab Kulonprogo dan investor dibatalkan. Proyek ini tak ada nilai dan manfaatnya bagi petani. Kami akan kehilangan lahan pertanian produktif serta sumber air bersih," imbuh Widodo. Seperti aksi demo lainnya, warga juga mengusung berbagai poster dan spanduk yang antara lain bertuliskan "Tambang Pasir Besi No, Tani Lahan Pasir Yes", "Penambangan Pasir Besi Merusak Lingkungan", "Tolak Penambang Pasir Besi", "Warga Kulonprogo Tak Butuh Makan Besi/Baja", dan "Kami Makan Sayur".
(bgs/djo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini