Alat Pencegah Kompor Meledak Ditemukan

Alat Pencegah Kompor Meledak Ditemukan

- detikNews
Kamis, 23 Agu 2007 11:42 WIB
Surabaya - Musibah kebakaran yang kerap terjadi, salah satunya disebabkan oleh meledaknya kompor. Kini ditemukan alat untuk mencegah meledaknya sebuah kompor yang bisa berakibat fatal.Berangkat dari seringnya melihat berita kebakaran akibat kompor meledak, Era Harara (25) menciptakan sistem pendeteksi kebocoran dan pengamanan dini pada kompor liquid petroleum gas (LPG) alisa elpiji berbasis field programable gate array (FPGA).Alat ini diciptakan Era untuk tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar S1 pada jurusan Sistem Komputer di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Surabaya."Selain itu, ide ini juga merupakan pengembangan dari dosen pembimbing saya," ujar Era kepada detikcom di kampus Stikom Jalan Kedung Baruk, Kamis (23/8/2007).Alat berbentuk kotak mirip tape deck ini mempunyai tiga fungsi, yakni, sebagai pendeteksi tekanan tabung, pendeteksi kebocoran dan alat pengaman bila terjadi kebocoran gas.Tekanan tabung gas sendiri bisa dipantau dengan melihat lampu indikator yang menyala. Bila tekanan gas tinggi yang berarti volume gas masih banyak, maka lampu indikator warna biru akan menyala.Lampu indikator warna kuning menyala jika tekanan gas sedang dan lampu indikator warna merah akan menyala jika tekanan gas dalam keadaan rendah.Sedangkan kebocoran gas akan dapat terdeteksi bila sensor mendeteksi bau gas yang bocor. Segera saja sensor mengirimkan sinyal berupa bunyi sirine yang meraung-raung bila terjadi kebocoran gas.Bila terjadi kebocoran gas, secara otomatis sistem kontrol alat akan menutup. Dan secara otomatis pula api di kompor akan mati, seiring pasokan gas yang terhenti."Risiko terjadi kebakaran atau ledakan akan dapat diminimalisir bila api telah mati," tuturnya.Ketika ditanya apakah alat serupa sudah beredar di pasaran, Era mengatakan, dirinya belum pernah melihat atau mencoba alat di pasaran.Namun, menurutnya, alat di pasaran itu hanya digunakan oleh kalangan industri dengan tingkat sensitivitas terhadap gas yang masih kurang jika dibandingkan dengan alat ciptaannya.Sedangkan alat yang diciptakannya tersebut akan lebih cocok jika digunakan oleh kalangan pengusaha rumah makan atau restoran. Jika kalangan rumah tangga ingin menggunakannya, Era tidak melarangnya meski juga tidak merekomendasikannya karena alat itu menyita cukup ruang dan harus terus stand by.Era berkeinginan nantinya alat itu akan dikomersialkan, namun untuk saat ini, mahasiswa berambut cepak itu akan lebih menyempurnakan dulu hasil ciptaannya itu.Alat ini dikerjakan dalam waktu satu tahun dan memakan biaya sekitar Rp 1,5 juta. (iwd/mar)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads