Siaga Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca

Siaga Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 12 Nov 2025 08:34 WIB
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, sebagian wilayah Indonesia telah resmi memasuki musim hujan 2025. Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.
Ilustrasi hujan (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) secara berkelanjutan. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi potensi cuaca ekstrem.

"Gubernur Pramono Anung telah menyatakan bahwa kami akan terus melakukan OMC secara berkelanjutan seiring potensi cuaca ekstrem hingga 25 hari ke depan (hingga sekitar awal Desember 2025)," kata Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan pihaknya juga akan melakukan evaluasi harian bersama BMKG. Dia mengatakan hal itu untuk menentukan kebutuhan pelaksanaan lanjutan OMC.

"Bujet dan koordinasi sudah disiapkan untuk anomali cuaca seperti ini, mengingat BMKG telah menjalankan OMC total 238 hari sepanjang 2025," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Chico mengatakan OMC akan segera diaktifkan kembali jika prediksi hujan lebat meningkat di Jakarta. Termasuk, kata dia, di wilayah hulu.

"Jika prediksi hujan lebat meningkat di pekan depan, kami siap mengaktifkan lagi operasi serupa, termasuk di zona upstream, seperti selatan Jawa untuk lindungi Jakarta," tuturnya.

Sebelumnya, dilansir detikHealth, BMKG mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan. DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat pada periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

(amw/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads