Pro-kontra soal masuknya nama Presiden Soeharto sebagai salah satu penerima gelar pahlawan nasional masih bergulir. Seperti diketahui, dari 49 nama, Soeharto menjadi salah satu tokoh yang masuk list prioritas penerima gelar tersebut.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo telah resmi melakukan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Dalam acara tersebut, Prabowo menyerahkan langsung gelar pahlawan nasional itu kepada para ahli waris setelah membacakan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Fadli Zon, Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), menegaskan Presiden kedua RI tersebut memenuhi seluruh persyaratan untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional. Menurutnya, pemberian gelar kepada Soeharto serta kesembilan tokoh lain telah melewati kajian mendalam yang melibatkan pakar dari disiplin lintas ilmu. Ia juga menyebut nama-nama tersebut sebelumnya disodorkan kepada Presiden Prabowo untuk ditinjau ulang.
"Seluruh nama yang diajukan telah melalui penelitian dan pengkajian mendalam oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), melibatkan pakar lintas disiplin ilmu, serta disinergikan antara pemerintah daerah dan pusat. Proses ini dilakukan secara ketat, objektif, dan transparan," ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).
Soal pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto, sambutan positif muncul dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mewakili sikap PSI, Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, menyebut PSI melihat sisi baik dari tokoh-tokoh itu.
"PSI mengucapkan selamat kepada semua para pahlawan, semua tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada hari ini," kata Ahmad Ali dikutip dari detikNews, Senin (10/11/2025).
Apresiasi serupa juga diungkapkan oleh Partai Golkar. Sekjen partai beringin itu, M Sarmuji, menyambut baik usaha pemerintah dalam memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh tersebut.
Mengutip detikNews, Sarmuji mengatakan penganugerahan gelar pahlawan kepada Soeharto bukan hanya bentuk penghargaan semata. Menurutnya, hal itu merupakan pengakuan atas warisan atau legasi yang ditinggalkan oleh Soeharto hingga kini.
"Terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada Presiden Prabowo Subianto, yang telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto atau Pak Harto. Ini merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa dan negara Indonesia," kata Sarmuji kepada wartawan, Senin (10/11/2025).
Namun pandangan lain muncul dari PDI Perjuangan. Partai berlambang banteng itu sebelumnya sudah mewanti-wanti pemerintah untuk tidak mudah memberikan gelar pahlawan kepada seseorang.
"Tentu saja ini (usulan gelar pahlawan) menjadi catatan PDIP, seperti yang tadi yang disampaikan Ibu Megawati (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) jangan mudah memberikan gelar pahlawan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025).
Terbaru, politikus PDIP, Guntur Romli, menyebut PDIP menolak keras adanya pemberian gelar terhadap Soeharto. Menurutnya, hal itu bagian dari bentuk pembelaan kepada rakyat kecil.
"Penolakan terhadap Soeharto itu DNA kader-kader PDI Perjuangan karena DNA kami melawan kezaliman, pembantaian manusia, KKN, dan bela rakyat kecil. Tidak perlu nunggu instruksi bagi kader-kader PDI Perjuangan untuk menolak Soeharto," ucap Guntur kepada wartawan, Selasa (11/11).
Lalu pemberian gelar terhadap Soeharto apakah berpengaruh terhadap hubungan PDIP dengan pemerintah? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.
Jelang petang nanti, detikSore akan menghadirkan Reza Andhika, praktisi montessori. Seperti diketahui, metode ini merupakan gaya baru pembelajaran kepada anak agar tidak cepat bosan. Namun belum semua orang tua siap menggunakan metode ini dalam mendidik anak-anak mereka di rumah. Bagaimana strategi menerapkan metode montessori di rumah? Apa saja keunggulannya? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/far)