Polda Metro Jaya Beri Pendampingan Psikologis ke Siswa Korban Ledakan SMAN 72

Polda Metro Jaya Beri Pendampingan Psikologis ke Siswa Korban Ledakan SMAN 72

Mei Amelia Rachmat - detikNews
Minggu, 09 Nov 2025 16:15 WIB
Tim pendampingan psikososial Polri dan Polda Metro Jaya (dok. Polda Metro Jaya)
Foto: Tim pendampingan psikososial Polri dan Polda Metro Jaya (dok. Polda Metro Jaya)
Jakarta -

Polda Metro Jaya memberi pendampingan psikososial serta bantuan awal psikologis (Psychological First Aid/PFA) bagi para korban, keluarga, dan tenaga pendidik usai ledakan di SMAN 72 Jakarta. Pendampingan dilakukan oleh tim dari Biro Psikologi SSDM Polri dan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya.

"Pendampingan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh korban dan keluarga mendapatkan dukungan psikologis yang cukup, seiring dengan proses penyelidikan yang masih berjalan intensif oleh tim gabungan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).

Dia mengatakan pendampingan psikososial merupakan bagian dari komitmen Polri memberikan pelayanan yang menyeluruh. Dia juga menyebut layana itu menunjukkan keseriusan Polda Metro Jaya dalam menangani seluruh aspek pascaledakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendampingan psikologis dipimpin oleh Brigjen Yohanes Ragil dari Biro Psikologi SSDM Polri. Kegiatan tersebut digelar sejak Jumat (7/11) malam dengan melibatkan puluhan psikolog dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.

ADVERTISEMENT

Kegiatan dilanjutkan pada Sabtu (8/11). Pendampingan difokuskan di tiga titik utama, yakni RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS YARSI Cempaka Putih, dan SMAN 72 Jakarta Utara.

Tim melakukan pendampingan dengan metode Psychological First Aid, yaitu bantuan awal psikologis yang berfokus pada pemulihan emosi, penguatan rasa aman, serta pengelolaan stres pascakejadian. Di lingkungan sekolah, tim psikolog Polri juga memberikan sesi konseling kepada kepala sekolah dan guru yang terdampak secara emosional.

Berdasarkan hasil observasi tim Polda Metro Jaya, terdapat 12 korban dirawat di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Sementara, 29 korban telah dipulangkan.

Berikutnya, ada 13 korban di RS YARSI Cempaka Putih dan seorang korban masih dirawat di RS Pertamina Jaya. Beberapa keluarga korban menyampaikan anak-anak mereka masih memerlukan pendampingan psikologis lanjutan pascapemulihan medis.

Sebagian lainnya menyatakan rasa ikhlas dan berharap sekolah segera kembali beroperasi dengan aman dan kondusif.

Polri juga mencatat pihak sekolah tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait izin dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar. Renovasi di area yang terdampak ledakan juga sedang dilakukan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading agar tidak ada bekas kejadian saat para siswa kembali ke sekolah.

Budi menjelaskan kegiatan pendampingan psikologis akan terus berlanjut hingga dua minggu ke depan. Tim psikolog Polri akan memberikan pelayanan trauma healing di lingkungan sekolah kepada seluruh siswa melalui kegiatan psikoedukasi, pendampingan psikososial, konseling, dan bila dibutuhkan juga psikoterapi.

Langkah itu diharapkan mampu membantu pemulihan menyeluruh bagi para siswa agar dapat kembali beraktivitas dengan tenang dan percaya diri. Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan berperan aktif menjaga keamanan lingkungan.

Lihat juga Video 'Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta':

(haf/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads