Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, memuji langkah Indonesia yang mengakui 1,4 juta hektare hutan adat selama empat tahun ke depan. Andreas menilai langkah yang diambil Menteri Kehutanan Indonesia Raja Juli Antoni berani dan transformatif.
"Norwegia ingin memuji langkah berani Indonesia untuk mengakui 1,4 juta hektare hutan adat selama 4 tahun ke depan," ujar Eriksen dalam keterangan yang diunggah melalui akun Instagram resmi Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia di Jakarta, Indonesia, Minggu (9/11/2025).
Eriksen menilai pengakuan terhadap hutan adat merupakan tindakan berani dan transformatif dalam tata kelola hutan berkelanjutan dan penguatan hak-hak masyarakat adat. Ia mengaku sependapat dengan Menhut Raja Juli bahwa masyarakat adat adalah penjaga hutan terdepan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah langkah maju transformatif untuk tata kelola hutan dan hak-hak adat. Kami sependapat dengan Menteri Raja Juli Antoni bahwa masyarakat adat dan masyarakat lokal adalah penjaga hutan terdepan," tuturnya.
Eriksen mengaku bangga menjalin kerja sama dengan Indonesia. Ia juga menegaskan komitmen Norwegia untuk terus menjadi mitra strategis Indonesia dalam upaya global melindungi hutan tropis.
"Kami bangga bermitra bersama dengan Indonesia dan siap berdiri di samping Anda dalam upaya anda untuk melindungi hutan hujan yang berharga di negara Anda dan untuk mendukung kesejahteraan rakyat Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, dalam United for Wildlife Global Summit dan High-Level Ministerial Roundtable (4/11) kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Kerajaan Pangeran dan Putri Wales di Rio de Janeiro, Brasil. Menteri Kehutanan menjelaskan bahwa pada Maret 2025, Indonesia telah membentuk Satuan Tugas Khusus Percepatan Pengakuan Hutan Adat.
Menhut Raja Juli menegaskan pembentukan Satgas menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto. Raja Antoni menetapkan target pengakuan 1,4 juta hektare hutan adat baru untuk periode 2025-2029.
Menhut juga menekankan pengakuan hutan adat bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat. Namun pengakuan itu juga telah terbukti mengurangi laju deforestasi sebesar 30-50 persen menurut data SOIFO 2024.
"Dengan bangga saya mengumumkan secara resmi kepada dunia, komitmen kami yang berani untuk mengakui 1,4 juta hektare hutan adat dalam empat tahun ke depan," ujar Raja Antoni dalam pidatonya.
Lihat juga Video 'Perkuat Kerjasama RI-Norwegia, KLHK Ajak Menteri Iklim Norwegia Kunjungi Orangutan':











































