Pada tanggal 10 November 2025 mendatang, akan digelar upacara bendera untuk memperingati Hari Pahlawan. Ada amanat Menteri Sosial yang akan dibacakan dalam kegiatan upacara tersebut.
Mengutip dari situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) RI, berikut teks amanat Menteri Sosial untuk Hari Pahlawan 2025.
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
AMANAT MENTERI SOSIAL
DALAM RANGKA PERINGATAN HARI PAHLAWAN
Senin, 10 November 2025
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,
Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka,
kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan
bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan,
melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini.
Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak,
mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan
bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang
berdiri di sini hari ini.
Para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak
jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian,
kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan.
Karenanya, ada tiga hal yang dapat kita teladani dari para pahlawan
bangsa:
PERTAMA, KESABARAN PARA PAHLAWAN.
Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi,
sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan
di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski
menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan.
Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa
kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa,
tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan.
KEDUA, SEMANGAT UNTUK MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN
BANGSA DI ATAS SEGALANYA.
Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan,
tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan
penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun,
menanam, dan melanjutkan pengabdian.
Di situlah letak kehormatan sejati: bukan pada posisi yang dimiliki,
tetapi pada manfaat yang ditinggalkan.
KETIGA, PANDANGAN JAUH KE DEPAN.
Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang,
untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai. Dan menjadikan
perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah, darah dan air mata
mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti
meninggalkan amanah kemanusiaan.
Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini. Semangat
perjuangan yang pantang menyerah, adalah kekuatan bagi kita dan
generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang
selama ini telah ditunaikan.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing,
melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian.
Namun semangatnya tetap sama; membela yang lemah,
memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak
bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden
Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional,
memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial,
hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan
berdaya.
Hari ini, mari kita bersyukur dan berjanji: bahwa kemerdekaan ini tidak
akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan
dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan
melayani lebih tulus.
Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk
Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak
pernah padam. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak.
PAHLAWANKU TELADANKU,
TERUS BERGERAK, MELANJUTKAN PERJUANGAN.
Jakarta, 10 November 2025
Menteri Sosial RI
Saifullah Yusuf
Link Download Amanat Menteri Sosial Hari Pahlawan 2025
PDF amanat Menteri Sosial Hari Pahlawan 2025 dapat diunduh di sini. Berikut tampilannya.
(kny/imk)