Pagi hari di Rusunawa Penggilingan, Jakarta Timur, sekelompok warga hunian tampak fokus dengan anyaman bambu. Mereka hendak membuat tas laptop berbahan dasar anyaman untuk dipamerkan pada bazar di tingkat Pemerintah Kota hingga Provinsi.
Kegiatan ini disebut RusunPreneur, sebuah program baru yang diusung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUM) DKI Jakarta untuk memberdayakan warga rusunawa.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo menjelaskan RusunPreneur memberikan pelatihan dan pendampingan wirausaha yang berkelanjutan bagi warga rusun. Program ini dirancang agar pelatihan tidak berhenti pada tahap pembelajaran, tapi berlanjut hingga peserta mandiri secara ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pelatihan cuma selesai begitu saja, ibu-ibu nggak dapat nilai tambah. Makanya, kami buat RusunPreneur supaya pelatihan ini berkesinambungan dan hasilnya nyata. Ibu-ibu bisa mendapatkan rupiah dari hasil kerja kerasnya," ujar Elisabeth, dikutip dari Instagram @dinasppkukm.
Ia juga mengingatkan pentingnya quality control (QC) dan keseimbangan antara mencari penghasilan serta menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Di samping itu, ia berharap, para peserta RusunPreneur dapat mengembangkan keterampilan mereka menjadi wirausaha mandiri yang berkontribusi pada perekonomian keluarga, sekaligus lingkungan sekitar.
Pelatihan Gratis, Hasil Bisa Dijual
Melalui RusunPreneur, warga rusunawa dibekali berbagai keterampilan praktis oleh tenaga profesional hingga mampu menghasilkan produk layak jual. Ada empat jenis pelatihan utama yang diberikan, yaitu:
1. Memproduksi bakso
2. Menganyam
3. Merajut
4. Membatik
Seluruh pelatihan dan pendampingan diberikan secara gratis, termasuk penyediaan alat dan bahan. Nantinya, hasil kerajinan tangan dan makanan dari peserta akan dijual melalui bazar resmi yang diadakan Pemprov DKI Jakarta.
Pemprov DKI Hadirkan Program RusunPreneur Foto: Pemprov DKI |
Cerita Warga Rusun
Salah satu warga Rusunawa Karang Anyar, Jakarta Pusat, Dede, mengaku senang dengan pelatihan merajut di rusun. Dede pun semangat karena bisa mengembangkan keterampilan yang pernah dipelajarinya dulu sewaktu muda.
"Saya dari dulu memang suka bikin pernak-pernik. Dengan ikut pelatihan ini, kemampuan saya makin bertambah karena diajarkan membuat boneka yang sebelumnya nggak bisa," kata Dede.
"Lihat buku aja nggak cukup, tetap perlu instruktur," ujar Dede sambungnya.
Sementara itu, warga Rusunawa Penggilingan, Jakarta Timur, Yani Komalasari juga mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini. Selain menambah ilmu, pelatihan ini diharapkan menambah penghasilannya sebagai seorang orang tua tunggal (single parent).
"Alhamdulillah supaya menambah ilmu, supaya saya bisa menambah penghasilan, karena kondisi saya ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan saya juga single parent. Mudah-mudahan bisa membantu menambah penghasilan untuk keluarga," harap Yani.
Program RusunPreneur menjadi salah satu langkah nyata Pemprov DKI Jakarta dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat dari tingkat akar rumput. Dengan pelatihan yang berkelanjutan, warga rusun tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga peluang ekonomi yang membuka jalan menuju kemandirian.
Tonton juga Video: Upaya Rusunawa Marunda Dongkrak Perekonomian Lewat Festival












































