Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy menegaskan sikap Muhammadiyah yang mendukung penuh gelar pahlawan nasional terhadap Presiden ke-2 RI Soeharto. Ia menilai tidak ada satu orang pun bisa memungkiri jasa Soeharto kepada negara.
"Kalau tidak salah, dari PP Muhammadiyah sudah disampaikan oleh Pak Dadang (Kahmad, Ketua PP Muhammadiyah), Muhammadiyah intinya mendukung penuh pemberian gelar pahlawan kepada Pak Harto," kata Muhadjir kepada wartawan, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025)
Muhadjir menjelaskan sikap ini sejalan dengan pandangan Muhammadiyah pada 2012, ketika Presiden pertama RI Sukarno juga diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional. Menurutnya, baik Soekarno maupun Soeharto memiliki kontribusi besar dan tidak bisa dipungkiri terhadap perjalanan bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada satu pun orang yang bisa memungkiri andil Pak Harto terhadap bangsa Indonesia. Sama halnya dengan Bung Karno," ujarnya.
Eks Menko PMK ini juga menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyerukan agar bangsa Indonesia menjunjung tinggi jasa-jasa para tokoh kepada negara.
"Kita harus menanam sedalam-dalamnya kekurangan mereka dan mengangkat setinggi-tingginya jasa-jasanya," kata Muhadjir.
Lebih lanjut, Muhadjir menyebut baik Soekarno maupun Soeharto memiliki keterikatan historis dengan Muhammadiyah. Ia mengungkap Soeharto pernah menyatakan diri sebagai 'bibit Muhammadiyah' saat membuka Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh pada 1995.
Begitu pula Sukarno yang sempat menjadi Ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu semasa pengasingan.
"Secara subjektif, keduanya adalah kader Muhammadiyah. Dengan jasa sebesar itu, sangat layak bila Pak Harto diberi gelar Pahlawan Nasional," tegasnya.
Menanggapi adanya pro dan kontra terkait isu pelanggaran HAM dan kebebasan berpendapat pada masa pemerintahan Soeharto, Muhadjir mengajak masyarakat melihat secara objektif. Ia meminta publik tidak hanya melihat kekurangan.
"Kalau kita hanya mencari kekurangannya, tentu akan banyak. Tapi kalau kita melihat secara seimbang, jasa beliau jauh lebih besar," ucapnya.
Muhadjir lantas membeberkan jasa Soeharto sejak masa perjuangan kemerdekaan, termasuk dalam Serangan Umum 1 Maret dan Operasi Mandala. Soeharto, menurutnya, juga dinilai berperan dalam menegakkan Pancasila sebagai dasar negara setelah peristiwa G30S/PKI.
"Kalau Bung Karno penggali Pancasila, maka Pak Harto-lah yang menegakkannya sebagai satu-satunya asas," katanya.
Muhadjir menegaskan Muhammadiyah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pemerintah. Ia menyebut mayoritas masyarakat setuju dengan usulan Soeharto mendapat gelar pahlawan nasional.
"Soal pemberian gelar itu adalah wewenang pemerintah. Kami hanya menyampaikan aspirasi, dan saya kira mayoritas rakyat juga setuju jika Pak Harto diberi gelar Pahlawan Nasional," tutupnya.
Simak juga Video: 49 Tokoh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ada Soeharto hingga Marsinah











































