Pohon beringin kebo dengan nama ilmiah Focus elastica berukuran besar di depan Balai Kota Jl Ir H Juanda, Kota Bogor, ditebang. Pohon berusia lebih dari 50 tahun ini ditebang karena rawan tumbang dan kemiringannya mencapai 60 derajat.
"Jadi pohon ini sudah mengalami kajian yang cukup panjang dan termasuk pohon bersejarah. Namun sudah tidak strategis. Dia berada di pinggir jalan, kemiringan pohon sudah lebih dari 60 derajat," Kabid Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Devi Librianti, Kamis (6/11/2025).
"Ditambah kondisi akar batangnya, istilahnya kambium-kambiumnya sudah mengalami kerusakan parah. Jadi kami memutuskan untuk menebang pohon tersebut. Kami mohon izin kepada pemerhati lingkungan maupun masyarakat, mohon maaf yang sebesar-besarnya," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pohon beringin kebo raksasa ini berada persis di gerbang utama gedung Balai Kota Bogor dan berseberangan dengan gerbang pintu 2 Istana Kepresidenan Bogor. Pohon setinggi 35 meter dan berdiameter 3 meter ini diperkirakan berusia lebih dari 50 tahun.
"Usianya? Dokumentasi kami 1972 sudah besar ukuran pohonnya, jadi kami tidak bisa memperkirakan. Tapi kalau kita asumsikan pohon ini sama dengan umur balai kota. Yang jelas usianya lebih dari 50 tahun. Diameter pohon sudah 3 meter. Tingginya sebelum kami pangkas itu 35 meter," imbuhnya.
Pohon ini tebang karena dianggap rawan membahayakan pengendara yang melintas di bawahnya. Sementara Jl Ir Juanda merupakan jalur utama yang selalu ramai setiap saat.
"(Alasan ditebang) jelas ini membahayakan ya, kemiringannya sudah 60 derajat, di pinggir jalan. Pada saat dia jatuh (tumbang), bahayanya bukan hanya kepada pengguna jalan, tetapi ke pagar Istana Bogor," kata Devi.
Petugas terlihat mulai memangkas batang-batang pohon beringin kebo di bagian atas. Pemangkasan dilakukan petugas menggunakan mobil skylift milik Disperumkim Kota Bogor.
Arus lalu lintas di Jl Juanda sempat ditutup pada saat proses pemangkasan berlangsung. Petugas Satlantas Polresta Bogor dan Dishub Kota Bogor tampak bersiaga mengatur arus kendaraan.
Devi Librianti mengatakan pemangkasan hari ini merupakan tahapan penebangan pohon beringin kebo. Devi juga meminta maaf karena proses pemangkasan mengganggu kelancaran arus lalulintas.
"Pertama kami mohon maaf sebesar besarnya kepada masyarakat yang terganggu perjalanannya pagi ini. Hari ini saja kami lakukan pemangkasan di siang hari, sampai pada titik aman sehingga kami bisa lakukan pengikatan-pengikatan ataupun pemangkasan," kata Devi.
Devi menyebut pemangkasan dilakukan sejak beberapa hari lalu pada malam hari. Akan tetapi ada beberapa titik pemangkasan yang tidak bisa dilakukan pada malam hari, karena membahayakan petugas.
"Permohonan maaf juga dari kami kepada masyarakat. Kenapa ini ditebangnya siang hari? Sebenarnya kami sudah beberapa kali melakukan pemangkasan pada malam hari, tetapi ada satu titik di mana kami tidak bisa lakukan pemangkasan di malam hari," imbuhnya.
Lihat juga Video: Pohon Beringin 'Raksasa' di Tasikmalaya Tumbang, Belasan Rumah Rusak











































