Cara Bripka Rissa 'Bunda Polisi' Dampingi Perempuan-Anak Korban Pelecehan

Cara Bripka Rissa 'Bunda Polisi' Dampingi Perempuan-Anak Korban Pelecehan

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 06 Nov 2025 15:04 WIB
Jakarta -

Banum Unitdik VI Satreskrim Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, Bripka Rissa Melawati, konsisten selama 7 tahun menangani kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak di Samarinda. Rissa menceritakan dirinya melakukan pendekatan humanis kepada para korban untuk melindungi perempuan dan anak.

Dalam Hoegeng Corner 2025 detikPagi, Kamis (6/11/2025), Rissa telah berkecimpung dalam kasus PPA sejak 2018. Sejak saat itu, dirinya telah menangani sekitar 100 kasus kekerasan atau pelecehan terhadap perempuan, anak dan kelompok rentan.

Menurut Rissa, hal yang pertama dilakukan ketika menangani anak yang menjadi korban pelecehan adalah membuat korban merasa aman, nyaman dan terlindungi. Dia berupaya mengubah stigma 'menyeramkan' ketika korban berhadapan dengan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang saya lakukan terkait anak-anak korban pelecehan, mereka datang ke sini kita hilangkan dulu rasa takut, rasa tidak nyaman berada di kantor polisi, seakan-akan polisi itu mengerikan," kata Rissa kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Rissa akan mengajak korban terlebih dahulu berbincang seputar hal-hal yang disukainya. Ketika korban telah merasa aman dan nyaman, barulah Rissa akan melempar pertanyaan seputar peristiwa yang menimpa korban.

"Jadi kita coba berbincang dengan mereka dengan tanya dulu apa sih kesukaan mereka. Setelah mereka timbul rasa nyaman, rasa terlindungi, baru kita selipkan pertanyaan terkait kejadian yang telah menimpa mereka dan terkadang saya akan menjanjikan sesuatu kepada mereka," ucap Rissa.

"Contoh ke anak kecil saya janjikan seperti coklat, es krim. Sedangkan ke anak yang sudah beranjak dewasa, entah dia membutuhkan jilbab atau hal-hal sepele lainnya itu asalkan mereka bicara jujur terkait peristiwa yang telah dialaminya," tambahnya.

Pendekatan humanis yang Rissa gunakan membuat korban mengenal dirinya sebagai 'bunda', bukan sebagai penyidik.

(fas/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads