Usul Interpelasi Deadlock, 'Lapindo' Hiasi Dahi Anggota DPR

Usul Interpelasi Deadlock, 'Lapindo' Hiasi Dahi Anggota DPR

- detikNews
Selasa, 21 Agu 2007 14:52 WIB
Jakarta - Sidang paripurna yang membahas rencana interpelasi lumpur Lapindo berakhir deadlock alias buntu. Pimpinan sidang tidak bisa mengakomodir kubu pendukung dan penolak interpelasi.Para pendukung interpelasi Lapindo mengenakan ikat kepala berwarna hitam dengan bertuliskan 'Solidaritas Korban Lumpur Lapindo' sebagai bentuk semangat perjuangan.Demikian yang mengemuka dalam sidang pertama masa persidangan DPR 2007/2008 yang digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/8/2007).Agar tidak buntu, pimpinan sidang Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar akhirnya mengetuk palu untuk membuka pintu lobi antarpimpinan fraksi. "Setelah perdebatan cukup panjang dan masih belum ada titik temu, karena itu saya mengundang pimpinan fraksi untuk lobi," cetus Muhaimin sambil mengetuk palu.Dalam persidangan, kubu pendukung interpelasi, yakni FKB dan FPDIP ngotot meminta agar pimpinan sidang segera mengambil keputusan. Bahkan jika perlu dilakukan melalui voting terbuka."Kita berharap anggota dewan kali ini terketuk hatinya. Kalau interpelasi Iran saja kita bisa, masak sesuatu yang sangat dekat dengan kita tidak kita dukung. Apalagi menyangkut nasib rakyat," kata anggota FKB Chairul Saleh Rasyid saat interupsi.Di lain pihak, anggota FPAN Sayuti Asyatri meminta Muhaimin lebih tegas dalam memimpin sidang. "Kenapa ini pimpinan. Apa sudah ada komunikasi batin. Kita malu yang Iran saja kita dukung, Lapindo kita tolak. Ini sangat memalukan," kata Sayuti sengit.Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo tak kalah sengitnya. Dia meminta diambil melalui musyawarah mufakat, bukan voting. "Kenapa kalau terkait dengan nasib rakyat kita harus voting. Seharusnya DPR berada di pihak rakyat. Jadi keputusannya diambil secara musyawarah," ujar Tjahjo. (ary/sss)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads