Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur berkelanjutan dalam menghadapi megatren global 2050 serta memperkuat daya saing bangsa.
Menurutnya, infrastruktur tidak hanya berdampak pada efisiensi ekonomi, tetapi juga menjadi jembatan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang merata di seluruh wilayah Indonesia. AHY menyampaikan bahwa akses terhadap air, jalan, dan energi merupakan faktor penentu kualitas hidup masyarakat serta keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.
"No water, no life. Road will open opportunity. Infrastruktur adalah tulang punggung pembangunan, bukan hanya untuk meningkatkan perekonomian, melainkan juga untuk menghubungkan masyarakat, membuka akses, dan menghadirkan kesejahteraan di seluruh wilayah," ungkap AHY dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut diutarakan AHY dalam Kuliah Umum Terkait Program Pokok Kebijakan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan kepada Peserta P3N XXVI dan Personel Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta, Selasa (4/11).
Lebih lanjut, AHY mengaitkan pembangunan infrastruktur dengan berbagai tantangan global yang akan dihadapi dunia menuju tahun 2050. Ia menyoroti potensi krisis akibat pertumbuhan penduduk yang pesat dan keterbatasan sumber daya alam.
"Kita akan menghadapi unlimited demand but limited supply. Penduduk dunia akan terus bertambah, sementara sumber daya alam tidak bertambah. Artinya, kita harus lebih inovatif, efisien, dan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya yang ada," ujar AHY.
Selain isu sumber daya, AHY menyoroti kemajuan teknologi yang berkembang sangat cepat, terutama kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang membawa dampak besar terhadap tatanan sosial dan ekonomi. Ia menambahkan bahwa kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci agar Indonesia tidak tertinggal dalam era transformasi digital global.
"Teknologi, termasuk AI, ibarat pedang bermata dua. Ia bisa mempercepat kemajuan, tapi juga bisa menimbulkan tantangan baru, terutama bagi lapangan kerja. Karena itu, kita harus menyiapkan SDM yang adaptif, kreatif, dan kritis," tegas AHY.
AHY juga menjelaskan bahwa arah pembangunan nasional telah disusun untuk menjawab tantangan global dan perubahan teknologi tersebut. Ia memaparkan lima pilar utama pembangunan nasional yang akan menjadi panduan strategis ke depan.
"Pembangunan kita berlandaskan pada lima pilar utama: pembangunan manusia, transformasi digital, infrastruktur hijau dan tangguh, ekonomi yang kompetitif dan inklusif, serta tata kelola pemerintahan yang baik. Semua pilar ini saling terhubung. Infrastruktur tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan digitalisasi, SDM unggul, dan tata kelola yang bersih," jelas AHY.
Sebagai penutup, AHY menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor agar seluruh kebijakan pembangunan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
"Tidak ada satu lembaga pun yang bisa menghadapi tantangan ini sendirian. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sangat penting. Kita harus bekerja bersama, saling menguatkan, agar pembangunan benar-benar membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas AHY.
Sebagai informasi, kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily dan Wakil Gubernur Lemhannas RI, Laksdya TNI Edwin. Selain itu, AHY didampingi oleh Staf Khusus Menko Infra, Sigit Raditya; Staf Khusus Menko Infra, Arif Rahman dan Tenaga Ahli Menko Infra, Yudhi Prasetyo.
(ega/ega)










































