Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ekstrem. Sebanyak 1.600 kilogram garam ditaburkan ke langit sekitar DKI Jakarta.
Adapun kegiatan modifikasi cuaca dilaksanakan selama 5-10 November 2025. Kegiatan dipusatkan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjelaskan pelaksanaan OMC dilakukan sebagai tindak lanjut atas hasil analisis BMKG terkait potensi meningkatnya curah hujan di sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi modifikasi cuaca ini merupakan langkah antisipatif Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi potensi curah hujan ekstrem yang dapat menyebabkan genangan, banjir, maupun tanah longsor. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bagian dari strategi mitigasi bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan," kata Isnawa kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).
Pelaksanaan OMC menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU dengan dua sortie penerbangan, masing-masing pada pukul 11.30 WIB dan 14.30 WIB. Penerbangan dipimpin oleh Lettu Pnb Bintang, Kpt Pnb Fajar, dan Letda Pnb Krisna selaku kru udara.
Adapun lokasi penyemaian awan mencakup wilayah Pandeglang, perairan barat daya Pandeglang, hingga perairan barat Kabupaten Serang, dengan ketinggian terbang 8.000-10.000 kaki. Disebutkan total bahan semai higroskopis (garam/NaCl) yang digunakan dalam operasi kali ini mencapai 1.600 kilogram.
BPBD DKI menyebut hasil observasi lapangan menunjukkan terpantau awan stratocumulus di area target awal, yakni Kabupaten Lebak hingga pesisir barat Provinsi Banten. Pada wilayah tersebut, mulai tumbuh awan-awan kumulus (cu), sehingga penyemaian dilakukan secara intensif di area tersebut pada ketinggian sekitar 10 ribu kaki.
Selain itu, tim BPBD DKI juga mencatat adanya presipitasi dengan intensitas ringan ketika pesawat melintasi wilayah Kabupaten Pandeglang bagian barat, menandakan bahan semai telah berhasil memicu pertumbuhan awan hujan di area yang ditargetkan.
Isnawa menambahkan pelaksanaan OMC akan terus menyesuaikan dengan kondisi atmosfer harian yang dimonitor oleh BMKG untuk memastikan efektivitas penyemaian dan dampaknya terhadap pengendalian curah hujan di wilayah Jakarta.
"Kami terus memantau perkembangan dinamika cuaca bersama BMKG dan TNI AU. Tujuannya agar curah hujan tidak terkonsentrasi di daratan Jakarta, tetapi dapat diurai di wilayah perairan sekitar, sehingga risiko banjir bisa ditekan," imbuh dia.
BPBD DKI Jakarta, lanjut dia, mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang, serta memastikan saluran air dan drainase lingkungan tetap bersih dari sampah untuk mengantisipasi genangan.











































