Pengerukan Kali di Jakbar Kembali Berjalan, Alat Dipasangi GPS agar Terpantau

Pengerukan Kali di Jakbar Kembali Berjalan, Alat Dipasangi GPS agar Terpantau

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Rabu, 05 Nov 2025 15:07 WIB
Petugas mengoperasikan alat berat ukuran kecil untuk mengeruk lumpur di aliran Kali Krukut, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat melakukan pengerukan sedimentasi anak Kali Krukut sepanjang 1 kilometer dengan kedalaman 2-3 meter sebagai upaya mengatasi banjir di wilayah tersebut. Lumpur tersebut dikumpulkan kemudian dibuang.
Antisipasi Banjir, Alat Berat Mini Angkut Lumpur dari Kali Krukut (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melanjutkan pengerukan kali di wilayah Jakarta Barat setelah sempat mandek selama lima tahun. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyebutkan langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan banjir di ibu kota.

"Karena waktu itu perintah Pak Pram dan Bang Rano ke tim transisi memang untuk segera melakukan pengerukan dengan alat yang ada. Kita masuk di tengah, anggaran 2025 sudah diketok, jadi langkah tercepat tanpa perlu biaya besar adalah pengerukan secara terus-menerus," kata Ima di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Menurut Ima, beberapa kali yang pengerjaannya sempat berhenti kini kembali dilanjutkan di Jakarta Barat. Di antaranya Kali Grogol, Kali Pesanggrahan, Kali Sekretaris, dan Kali Mookervart.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, normalisasi di Kali Ciliwung terus berjalan sebagai bagian dari proyek multiyears Pemprov DKI.

"Alhamdulillah, seperti kali-kali yang turapnya belum selesai, sekarang dilanjutkan lagi oleh Mas Pram dan Bang Dul. Ini semua proyek multiyears yang bertahap," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ima menjelaskan, saat ini Pemprov DKI memiliki sekitar 250 alat berat yang digunakan untuk pengerukan di semua wilayah di seluruh DKI, termasuk Jakarta Barat. Semua alat tersebut kini dilengkapi GPS agar aktivitasnya bisa terpantau secara real time.

"Makanya waktu apel persiapan, Bang Doel sampaikan semua alat dipasang GPS. Jadi kita bisa tahu kerjanya di mana saja. Jangan sampai sudah beli alat mahal, tapi malah menganggur," ungkapnya.

Ia juga memastikan pengerukan sudah mulai berjalan sejak enam bulan lalu, setelah Gubernur Pramono dan Wakil Gubernur Rano Karno dilantik. Masyarakat, menurut Ima, mulai merasakan hasilnya.

"Banyak warga yang kirim kabar ke kami, bilang kali di dekat rumahnya sudah dikeruk lagi. Selama ini kan lama nggak disentuh," ucapnya.

Selain pengerukan, Ima menyebutkan Pemprov DKI mempercepat pembangunan saluran air yang selama ini belum tersedia di sejumlah wilayah Jakarta Barat. Menurut dia, langkah ini penting mengingat curah hujan diprediksi bisa mencapai 500 milimeter per bulan.

"Masih banyak wilayah yang ternyata belum punya saluran air. Jadi itu harus dikejar juga, supaya air hujan bisa langsung teralirkan," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Ia berharap pengerjaan kali dan saluran air yang kini berjalan bisa memberikan dampak signifikan dalam mengurangi genangan di wilayah rawan banjir.

"Mudah-mudahan kita bisa lihat hasil nyata dari pengerukan ini. Karena ini bukan kerja instan, tapi proses yang terus berkelanjutan," pungkas Ima.

(bel/dek)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads