Bamsoet Puji Langkah Linknau Tampilkan Inovasi Logistik Digital Indonesia

Bamsoet Puji Langkah Linknau Tampilkan Inovasi Logistik Digital Indonesia

Qonita - detikNews
Rabu, 05 Nov 2025 14:51 WIB
Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah perusahaan startup teknologi logistik asal Indonesia, Linknau, yang tampil dalam ajang Tech in Asia Conference 2025 di Jakarta, 22–23 Oktober 2025.
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Ketua MPR RI ke-15 sekaligus Anggota DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah perusahaan startup teknologi logistik asal Indonesia, Linknau, yang tampil dalam ajang Tech in Asia Conference 2025 di Jakarta, 22-23 Oktober 2025. Partisipasi ini dinilai mencerminkan semangat baru generasi startup untuk berinovasi dan menembus pasar global.

Ajang yang mengusung tema 'Defy Expectations' ini dihadiri lebih dari 2.500 peserta dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Mulai dari para pendiri startup, investor venture capital, hingga perwakilan korporasi teknologi global. Forum ini menjadi ruang strategis untuk mempertemukan inovator muda dengan para pemodal dan pemangku kepentingan industri teknologi.

"Kita patut berbangga karena semakin banyak startup Indonesia yang tampil percaya diri di panggung regional dan global. Linknau menunjukkan bahwa inovasi anak bangsa di bidang logistik digital memiliki potensi besar untuk memperkuat daya saing industri nasional sekaligus mendukung efisiensi ekonomi digital Indonesia," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini menjelaskan, Linknau yang dimotori oleh Shafira Elvina menampilkan berbagai inovasi dan visi besar dalam mengembangkan solusi digitalisasi logistik end to end. Mulai dari manajemen gudang, pengelolaan armada, hingga integrasi sistem transportasi dan distribusi.

ADVERTISEMENT

Platform tersebut dirancang sebagai penghimpun logistik yang memadukan Warehouse Management System (WMS) dan Transport Management System (TMS) dalam satu ekosistem digital terpadu.

Melalui sistem tersebut, para pelaku usaha logistik, UMKM, dan pengguna korporat dapat mengelola operasi pengiriman secara efisien, terpusat, dan transparan. Model ini diharapkan mampu memangkas biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu faktor penyebab tingginya harga barang di Indonesia.

"Digitalisasi logistik merupakan tulang punggung dari efisiensi ekonomi nasional. Jika biaya logistik bisa ditekan melalui teknologi, maka daya saing produk dalam negeri akan meningkat. Linknau sedang berperan dalam perubahan itu," kata Bamsoet.

Bamsoet menyampaikan, menurut data World Bank Logistics Performance Index tahun 2023, posisi Indonesia berada di peringkat 61 dari 139 negara dengan skor 3,0. Angka ini mencerminkan tantangan besar di sektor logistik nasional, terutama pada aspek efisiensi rantai pasok dan kecepatan distribusi barang.

"Startup seperti Linknau memiliki peran penting untuk mempercepat perbaikan di sektor ini. Melalui inovasi digital dan kemitraan strategis dengan pelaku industri, mereka dapat menciptakan rantai pasok yang lebih tangguh, adaptif, dan transparan," tandasnya.

(akd/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads