Polda Metro Jaya menggelar apel kesiapan tanggap darurat bencana di Lapangan Presisi, Jakarta Selatan, pagi ini. Apel ini diikuti ratusan personel gabungan dari unsur Polri, TNI, BPBD, Basarnas, Dinas Pemadam Kebakaran, hingga Satpol PP.
Apel dipimpin langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri. Pihaknya ingin memastikan kesiapan seluruh pihak menghadapi potensi bencana di wilayah Jakarta terutama di tengah cuaca ekstrem saat ini.
Dalam kesempatan itu, Irjen Asep membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Harapannya, hal ini jadi upaya meningkatkan sinergi antarlembaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan bentuk pengecekan terhadap kesiapan personel maupun sarpras salam pencegahan dan penanggulangan bencana alam. Sehingga diharapkan seluruh personil dan stakeholder dapat terlibat Untuk bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi berbagai potensi bencana ke depan," ujar Asep dalam sambutannya, Rabu (5/10/2025).
Asep melanjutkan kesiapsiagaan dalam menghadapi adalah upaya menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat di Jakarta. Terlebih cuaca belakangan ini sedang tak menentu dan cenderung ekstrem.
"Berdasarkan data BNPB, sampai dengan tanggal 19 Oktober tahun 2025 Telah terjadi 2.606 bencana alam Di antaranya 1.209 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 karhutla, 180 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi," jelasnya.
"Dari BMKG, saat ini 43,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Di mana puncaknya diperkirakan akan terjadi secara bertahap, dari bulan November tahun 2025 hingga Januari tahun 2026," sambungnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri memimpin apel tanggap bencana di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/11/2025). (Taufiq S/detikcom) |
Untuk itu, dalam apel ini Asep menekankan sejumlah hal untuk diperhatikan oleh seluruh jajarannya. Pertama, melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan melalui kolaborasi dengan BMKG serta pihak terkait.
"Kedua, berikan informasi dan himbauan terkait potensi ancaman bencana alam. Yang ketiga, pastikan kesiapan personel, sarana dan prasarana termasuk peralatan evakuasi, kendaraan operasional, serta ketersediaan bantuan logistik pendukung," ujarnya.
Poin selanjutnya agar membuat simulasi kegiatan tanggap darurat bencana secara rutin. Upaya ini sebagai sarana edukasi dan latihan kesiapan perniagaan.
"Kelima, kedepankan kecepatan dan ketepatan respon dalam tanggap darurat bencana mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan, pemberian trauma healing hingga percepatan pemulihan dan rehabilitasi infrastruktur," sambungnya.
Selanjutnya dia berpesan untuk melaksanakan tugas kemanusiaan ini dengan empati dan profesional. Harapannya hal itu tidak hanya menghadirkan rasa aman, tapi kenyamanan bagi masyarakat.
"Yang ketujuh, pastikan seluruh kegiatan penanggulangan bencana alam dilaksanakan sesuai prosedur baik sebelum, saat, maupun setelah terjadi bencana," katanya.
Tonton Video Kapolri Minta Kesiapsiagaan Bencana Sebagai Wujud Pengabdian ke Rakyat
(mea/mea)











































