Ratas di Istana, Gus Ipul: Atensi Presiden Perkuat Pemberdayaan Sangat Besar

Ratas di Istana, Gus Ipul: Atensi Presiden Perkuat Pemberdayaan Sangat Besar

Hana Nushratu - detikNews
Rabu, 05 Nov 2025 09:00 WIB
Ratas di Istana, Gus Ipul: Atensi Presiden Perkuat Pemberdayaan Sangat Besar
Foto: Kemensos
Jakarta -

Menteri Sosial RI (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan Presiden RI Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap penguatan program pemberdayaan masyarakat.

Hal ini ia sampaikan seusai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) bersama Prabowo dengan para menteri di bawah kordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di Istana Kepresidenan RI, Jakarta.

"Jadi tadi rapat terbatas ya bidang pemberdayaan masyarakat tapi juga yang ada kaitannya dengan Kemenko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Kemendiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi), juga Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah). Ini dalam kerangka memperkuat pemberdayaan, intinya itu," ujar Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menegaskan bantuan sosial (bansos) tetap dijalankan sebagai bentuk perlindungan dan jaminan sosial, namun arah kebijakan kini didorong untuk memperkuat program pemberdayaan agar masyarakat yang produktif bisa mandiri.

"Bansos itu sifatnya perlindungan dan jaminan sosial, maka sekarang didorong pemberdayaan. Program pemberdayaan itu bisa dilakukan bersinergi dengan berbagai kementerian," jelas Gus Ipul.

ADVERTISEMENT

Menurut Gus Ipul, bentuk program pemberdayaan ini sangat beragam, tergantung pada kebutuhan masyarakat.

"Bentuk programnya macam-macam. Ada pelatihan, bantuan modal usaha, memperkuat aset. Nanti sesuai hasil asesmen," terang Gus Ipul.

"Ada yang ingin membuka usaha, ada yang ingin bekerja, ada juga yang ingin ke luar negeri. Jadi nanti sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian masing-masing," sambungnya.

Gus Ipul menambahkan sinergi ini menjadi bagian dari upaya Prabowo untuk membangun masyarakat mandiri melalui data yang terintegrasi.

"Pemberdayaan ini dimulai dari data. Datanya sekarang dimutakhirkan terus," jelas Gus Ipul.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga mengusulkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk lansia dan penyandang disabilitas, sebagai bagian dari perluasan perlindungan sosial.

"Kami juga tadi masih mengusulkan kepada Pak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas. Kita akan dalami lagi dan laporkan pada kesempatan lain," kata Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan program MBG bagi lansia dan disabilitas merupakan transformasi dari program permakanan Kemensos yang telah berjalan.

"Selama ini kan sudah ada, cuma kita ingin memperbaiki datanya supaya diterima oleh mereka yang berhak. Kalau nanti semuanya lancar, tahun depan akan ada MBG untuk lansia dan penyandang disabilitasnya," kata Gus Ipul.

"Kira-kira untuk lansia menyasar 100 ribu, untuk penyandang disabilitas 30 ribu lebih," sambungnya.

Menurut Gus Ipul, perhatian Prabowo terhadap pemberdayaan ini menunjukkan arah baru kebijakan sosial nasional.

"Sangat besar atensi Presiden Prabowo, karena baru di era Pak Presiden ini ada Kemenko Pemberdayaan. Ini menandai adanya komitmen kuat dari Presiden untuk memperkuat pemberdayaan," ujar Gus Ipul.

"Jangan semata-mata bansos, karena kalau tidak diiringi pemberdayaan, orang akhirnya demotivasi, hanya berharap datangnya bansos," lanjutnya.

Gus Ipul menegaskan keluarga penerima manfaat (KPM) yang berada pada usia produktif akan terus didorong untuk mengikuti program pemberdayaan agar dapat mandiri dan keluar dari ketergantungan terhadap bantuan sosial.

"Bagi yang usia produktif, yang sehat, mari kita sama-sama melakukan pemberdayaan sesuai kebutuhan masing-masing keluarga penerima manfaat. Intinya, bansos itu perlindungan sosial, tapi pemberdayaan itu jalan menuju kemandirian," tegas Gus Ipul.

Sebagai informasi, ratas tersebut juga dihadiri oleh Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar; Menko PMK Pratikno; Mendiktisaintek Brian Yuliarto, serta sejumlah menteri terkait.

(hnu/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads