BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,2 Guncang Bone Bolango Gorontalo

BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,2 Guncang Bone Bolango Gorontalo

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 05 Nov 2025 07:29 WIB
Ilustrasi peta gempa magnitudo (M) 6,2 dengan parameter update M 6 di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pagi ini.
Peta Gempa magnitudo (M) 6,2 dengan parameter update M 6 di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo pagi ini (Foto: Dok. Istimewa BMKG)
Jakarta -

Gempa bumi magnitudo (M) 6,2 dengan parameter update M 6 terjadi di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pagi ini. Gempa tersebut disebabkan oleh jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab dengan kedalaman menengah akibat deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Rabu (5/11/2025).

Diketahui, titik koordinat gempa tersebut berada di 0,11 derajat Lintang Selatan dan 123,13 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah tenggara Bone Bolango, Gorontalo, pada kedalaman 109 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa bumi tersebut dirasakan di beberapa daerah di Bone Bolango dan Luwuk dengan skala intensitas III-IV MMI, di antaranya daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Boalemo, Ampana, Taliabu, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, dan Kota Gorontalo dengan skala intensitas III MMI.

ADVERTISEMENT

Selain itu, gempa tersebut terasa di daerah Kabupaten Pohuwato danTondano dengan skala intensitas II-III MMI. BMKG menegaskan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Hingga pukul 06.58 WIB, BMKG mencatat belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"(Masyarakat diimbau) agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

(yld/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads