BPOM Tak Pernah Keluarkan Penarikan Produk Minuman
Selasa, 21 Agu 2007 08:29 WIB
Jakarta - Sejumlah produk minuman ringan diisukan ditarik dari pasaran lantaran mengandung zat yang berbahaya. Informasi itu berkembang di dunia maya. Kenyataannya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tidak pernah menarik produk minuman."Belum ada penarikan atas produk minuman. Yang baru-baru ini ditarik kan hanya kosmetik dan permen yang mengandung formalin. Untuk minuman dan obat belum ada," ujar Kepala Humas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Chusosi Syakur dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (20/8/2007).Dia pun mengaku heran, mengapa kerap beredar informasi penarikan sejumlah produk lantaran diisukan mengandung zat berbahaya."Pokoknya kalau BPOM melakukan penarikan pasti ada public warning dan rilis. Kalau yang beredar itu bukan BPOM yang keluarkan ya kami tidak bertanggung jawab," imbuh Syakur.Dalam isu yang beredar di dunia maya itu, sejumlah produk minuman ditarik dari pasaran karena mengandung siklomat, Dikatakan Syakur, dia tidak mengenal siklomat. "Saya tidak tahu siklomat itu apa. Yang saya tahu ya siklamat atau pemanis itu," sambungnya.Siklamat adalah bahan yang menimbulkan rasa manis tanpa rasa ikutan. Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 kali gula. Dalam perdagangan dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sucrosa."Kalau siklamat digunakan dengan takaran sesuai takaran aman ya tidak masalah. Kalau kebanyakan, sebagaimana zat kimia, maka akan berbahaya," tandas Syakur.Isi pemberitahuan yang disebarkan antara lain lewat e-mail dan pesan di Yahoo Messenger tersebut adalah sebagai berikut:Beberapa minuman yang saat ini sedang ditarik dalam peredaran - Frezz Mix - Ice Pop - Nihdu Orange Drink - Amazone - Mizone - Zhuka Sweat - Arinda - Cafeta Zone - Amico Sweat - Oki Jelly Drink - Jelly Juice - Fruit Jam - Zeger Isotonic - Boy Zone - Coffee Cup - Jelly Cool Drink - Zporto - Jungle Juice - Zes Tea - Mogu-mogu.Minuman tersebut di atas mengandung siklomat yang menyebabkan penyakit lupus (merusak antibodi dan belum ada obatnya). Larangan ini sudah disebarkan di sekolah-sekolah di Jakarta.
(nvt/umi)