Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pemerintah harus mencicil utang kereta cepat Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun tiap tahunnya. Meski begitu, ia tidak mempermasalahkan karena melihat sejumlah manfaatnya.
"Pokoknya nggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun," kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2024).
"Tetapi manfaatnya mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terpenting, kata Prabowo, Indonesia menguasai teknologi. Ia menekankan kereta ini merupakan simbol kerja sama dengan China.
"Jadi saya tidak, tetapi saya kira yang penting kita kuasai teknologi. Kita, we are at an edge of best practice. Dan ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok," ujarnya.
Prabowo meminta masyarakat tidak khawatir dengan masalah kereta cepat. Ia akan mengambil alih tanggung jawab tersebut.
"Jadi, sudahlah, saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut, Kita mampu. Dan kita kuat," ujarnya.
"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara), saya hemat. Nggak saya kasih kesempatan. Jadi, Saudara, saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua," lanjutnya.
(eva/dek)










































