Megawati Minta Anak Muda Jangan Tergila-gila pada AI

Megawati Minta Anak Muda Jangan Tergila-gila pada AI

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 01 Nov 2025 13:52 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri (Monang Sinaga/PDIP)
Jakarta -

Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meminta anak muda tidak tergila-gila pada artificial intelligence (AI). Menurutnya, kecanggihan teknologi tidak boleh menghilangkan rasa kemanusiaan.

Hal itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam seminar internasional memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Perpustakaan Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). Awalnya, Megawati bercerita tentang momen ketika dirinya diminta memberikan kuliah di luar negeri dengan topik AI.

Megawati mengaku tak menyangka akan diminta berbicara mengenai AI. Ia menegaskan kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan kemampuan otak manusia yang diberikan langsung oleh Tuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya bilang begini, menyimpang sedikit, supaya semua itu jangan terperangah melihat AI, AI, AI. Saya bilang kok jadi lupa ya, the best mind for me is my brain because this is from The God. Jadi nggak bisa digantikan. Jadi waktu itu saya bilang, ini bukan mainan saya," kata Megawati.

ADVERTISEMENT

Megawati kemudian mengingatkan generasi muda agar tidak terlalu terbuai oleh perkembangan AI. Ia menilai teknologi tersebut dan robot tak akan pernah bisa menggantikan manusia sepenuhnya.

"Sekarang saja saya melihat kecenderungan AI itu lebih banyak kepada sesuatu yang bisa merusak. Jadi menurut saya, keilmuan itu juga ada batasnya. Saya mohon anak-anak muda jangan tergila-gila dengan AI, karena apa pun juga, feeling kita ini datangnya dari Allah, dari God. Saya belum pernah dengar loh, tetap manusia yang harus membetulkan robot. Jadi jangan terlalu melambung ke udara. Itu supaya kita punya kemanusiaan," ujarnya.

Megawati juga menilai AI dapat menjadi bentuk baru dari imperialisme modern. Ia menyoroti potensi penyalahgunaan teknologi tersebut untuk kepentingan yang merugikan umat manusia.

"Jika dulu penjajahan hadir dengan meriam dan kapal perang, kini ia datang melalui algoritma dan data, melalui kendali ekonomi dan teknologi digital. Belum lagi ditambah AI. Artificial intelligence, big data, dan sistem keuangan digital lintas data telah melahirkan kolonialisme gaya baru, yakni neo-kolonialisme digital," tegas Megawati.

Sebagai informasi, seminar internasional ini mengusung tema 'Bung Karno in a Global History: Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian-African Conference'.

Megawati tiba di Kota Blitar pada Jumat (31/10). Para delegasi dari berbagai negara di Asia dan Afrika yang menjadi peserta seminar terlebih dahulu berziarah ke makam Presiden pertama RI Sukarno. Mereka berdoa dan menabur bunga di makam Bung Karno sebelum melanjutkan acara seminar di Perpustakaan Bung Karno.

Simak juga Video 'Nvidia Beli Saham Nokia Rp 16,6 T untuk Pengembangan AI dan 6G':

(mib/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads