Terima Pengurus Ardin Indonesia, Bamsoet Bahas Reformasi Logistik

Terima Pengurus Ardin Indonesia, Bamsoet Bahas Reformasi Logistik

Inkana Putri - detikNews
Jumat, 31 Okt 2025 22:22 WIB
MPR
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Anggota III DPR RI, Bambang Soesatyo menegaskan pentingnya memperkuat sistem distribusi nasional sebagai fondasi utama untuk mewujudkan visi Asta Cita. Menurutnya, kunci kemandirian ekonomi tidak hanya terletak semata pada produksi, tetapi pada kekuatan rantai distribusi nasional.

Bamsoet menambahkan, barang produksi pabrik, hasil tani, maupun produk UMKM, baru memberi dampak ekonomi jika dapat sampai ke pasar secara efisien, tepat waktu, dan dengan biaya logistik yang terkendali.

"Visi besar Presiden Prabowo tentang kemandirian ekonomi, pemerataan, dan kesejahteraan rakyat akan sulit terealisasi tanpa distribusi yang tangguh. Ardindo Indonesia siap menjadi penghubung antara kebijakan dan realitas lapangan," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya saat menerima Pengurus Ardindo Indonesia di Jakarta, Jumat (31/10/25).

Bamsoet menjelaskan masalah distribusi dan logistik masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Menurut Logistics Performance Index (LPI) Bank Dunia 2023, posisi Indonesia menurun dibanding 2018.

ADVERTISEMENT

Ia menilai infrastruktur transportasi yang belum merata, sistem kepabeanan yang lambat, hingga biaya logistik yang masih tinggi mencapai sekitar 23-25 persen dari PDB menjadi kendala utama bagi distributor dan pelaku industri.

"Biaya logistik tinggi ini membuat produk lokal kalah bersaing. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita butuh tata niaga yang kuat, sistem distribusi yang efisien, dan kolaborasi nyata antara pemerintah, pelaku usaha, serta asosiasi," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan upaya mewujudkan kedaulatan ekonomi seperti yang tercantum dalam Asta Cita hanya bisa tercapai jika distribusi diperkuat dari hulu ke hilir. Untuk itu, Ardindo Indonesia mendorong sinergi kebijakan yang fokus pada tiga agenda besar, yakni reformasi logistik nasional, digitalisasi rantai pasok, dan pemberdayaan UMKM dalam jaringan distribusi modern.

Pada sektor digital, ekonomi Indonesia sedang bergerak cepat. Laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis Google-Temasek-Bain memperkirakan nilai transaksi digital Indonesia mencapai lebih dari US$100 miliar pada 2025. Pertumbuhan pesat ini membuka peluang besar bagi distributor lokal. tetapi juga menghadirkan tantangan integrasi.

"Distributor konvensional perlu bertransformasi digital agar bisa bertahan dan tumbuh di tengah arus perubahan, Digitalisasi rantai pasok akan menekan inefisiensi dan mempercepat perputaran barang. Ardindo Indonesia siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun sistem ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, turut hadir pada pertemuan ini Pengurus Pusat Ardindo Indonesia yakni, Sekjen Herman Heru dan Bendahara Yogi Soepaat. Hadir pula pengurus Ardindo Jawa Barat Nana Mulyana, Meidi Moch Sidik, TB Raditya Indrajaya, Migi Primerda dan Gilang Setiawan.

(akn/akn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads