Penumpang Pesawat Turki yang Dibajak Merasa Hampir Mati

Penumpang Pesawat Turki yang Dibajak Merasa Hampir Mati

- detikNews
Minggu, 19 Agu 2007 02:46 WIB
Istanbul - Siapa sangka pesawat yang dinaikinya bakal dibajak. Karena itulah, penumpang pesawat Atlas Jet Turki banyak yang merasa hampir mati saking takutnya.Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 18 Agustus kemarin. Dua pria yang membajak pesawat bisa dengan mudah mengambil alih pesawat sebab mereka mengancam dengan bom."Kami mengalami kejadian yang sulit. Kami merasa hampir mati. Saya hanya bisa berdoa kepada Allah," ujar seorang penumpang yang mengaku bernama Abdullah kepada CNN Turki seperti dilansir dari AFP, Sabtu (18/8/2007).Atlas Jet, perusahaan swasta yang mengoperasikan pesawat tersebut mengatakan, ada 136 penumpang dan 6 kru dalam pesawat itu. Namun pejabat pemerintahan Turki mengatakan, ada 140 orang on board, termasuk 8 anak, dan 5 kru.Pembajak itu diidentifikasi bernama Mehmet Resat Ozlu yang berkebangsaan Turki, dan Mommen Abdul Aziz Talikh yang mengantongi paspor Syria namun diduga berasal dari Palestina.2 Pria itu mengambil alih pesawat MD-83 tersebut, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Republik Turki Cyprus Utara (TRNC) pada pukul 04.15 GMT atau pukul 11.15 WIB ke Istanbul."Salah satu pembajak duduk di sebelah kanan saya. Waktu dia masuk ke pesawat, saya berpikir orang itu lumayan ganteng. Dia tinggi, langsing, dan berambut hitam," ujar seorang perempuan yang juga menjadi penumpang pesawat tersebut."Sekitar 15-20 menit lepas landas, dia tiba-tiba melompat dari kursinya, lalu berlari ke arah kokpit, dan menendang pintu dengan gerakan karate. Temannya lalu bergegas membantunya," beber perempuan yang enggan menyebutkan namanya itu.Pemerintah Turki menyebutkan, para pembajak gagal merusak kunci pintu kokpit, sehingga kemudian mengambil sandera seorang penumpang perempuan. Mereka menakut-nakuti akan melukai perempuan itu jika pilot tidak mau menuruti kemauannya.Mereka menyuruh si pilot untuk mengalihkan pesawat ke Iran lalu ke Syria. Tapi si pilot mengatakan, mereka harus mengisi bahan bakar, dan karenanya harus mendarat di Antalya.Pembajak yang berbicara dengan bahasa campur-campur Arab, Inggris, dan Turki menyatakan, mereka adalah anggota Al Qaeda. Dan di tangan mereka, ada sebuah peledak."Salah seorang dari mereka membawa sesuatu berwarna hijau yang besarnya sebesar telapak tangan, yang dikatakan sebagai bom. Setiap orang merasa takut," kata seorang perempuan tua.Penumpang yang lain, Hakki Dogusoy, mengatakan, para pembajak sempat menyatakan tidak akan melukai para penumpang. "Kami Muslim, kalian juga Muslim. Kami tidak akan menyakiti kalian," ujar Dogusoy menirukan ucapan si pembajak.Salah satu penumpang yang mengaku bernama Mahmut kepada CNN Turki mengatakan, "Tujuan mereka adalah sebagai protes ke AS. Mereka ingin suaranya didengar."Kepanikan pun menyergap para penumpang, termasuk kru pesawat. Apalagi ketika pesat terbang sangat dekat dengan permukaan Laut Mediterania.Ketika mendarat di Antalya, pilot pesawat melompat keluar dari kokpit.Sedangkan di dalam pesawat, para penumpang hampir kehabisan oksigen lantaran sistem ventilasi dimatikan. "Beberapa orang pingsan. Jadi kita minta mereka agar mau membuka pintu depan supaya udara masuk," terang penumpang lainnya Irem Tumer."Setelah membuka pintu, mereka malah menyilakan perempuan dan anak-anak untuk meninggalkan pesawat," sambungnya.Melihat ada kesempatan, seorang penumpang pria menerjang pintu bagian belakang pesawat, dan sebagian besar penumpang melompat menyelamatkan diri. Bahkan beberapa orang dari mereka terluka saat melarikan diri.Pembajak meminta diberi pilot baru agar bisa menerbangkan pesawat ke Iran. Tapi negosiator menandaskan, pesawat harus diperbaiki terlebih dahulu, lantaran pintunya rusak. Sedangkan bila akan memakai pesawat baru, maka perlu negosiasi lanjutan.Akhirnya, pembajak itu melepaskan sandera sebelum menyerahkan diri untuk mengakhiri drama penyanderaan selama 5 jam tersebut. (nvt/nvt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads