2 in 1 untuk Obati Hipertensi

2 in 1 untuk Obati Hipertensi

- detikNews
Sabtu, 18 Agu 2007 16:20 WIB
Jakarta - Jumlah pil yang ditenggak penderita hipertensi untuk mengobati penyakitnya cukup banyak. Lama-lama bosan, dan akhirnya tidak disiplin lagi mengonsumsinya.Namun saat ini penderita hipertensi tidak perlu repot lagi mengingat obat-obat mana saja yang harus diminum dalam satu hari. Selain dapat menimbulkan efek samping, mengkonsumsi obat terlalu banyak juga dapat menyulitkan pasien dalam mengikuti petunjuk pengobatan.Inovasi terbaru itu adalah tablet tunggal yang merupakan kombinasi dari dua obat yang sering diberikan kepada penderita hipertensi.Tablet '2 in 1' tersebut berisi dua zat aktif, yaitu amlodipine (suatu calcium channel blocker) dan valsartan (suatu angiotensin receptor blocker).Berdasarkan penelitian yang dilakukan secara klinis, kombinasi dua zat tersebut menunjukkan keunggulannya dalam menurunkan tekanan darah pasien, dibandingkan jika hanya mengonsumsi salah satu zat tersebut."Tablet kombinasi ini adalah inovasi bermakna, karena dapat menyederhanakan pengobatan bagi pasien hipertensi," ujar Prof Dr dr Jose Roesma SpPD KGH dari Divisi Ginjal dan Hipertensi Bagian Penyakit Dalam FKUI.Hal ini disampaikan dia dalam konferensi pers bertajuk "Pilihan obat pasien hipertensi tablet tunggal kombinasi valsartan dan amlodipine tingkatkan kepatuhan pasien mengonsumsi obat" di Hotel Shangri-La, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2007).Namun nyaris tidak ada obat yang tidak memiliki efek samping. Begitupun jika penderita hipertensi ingin mengonsumsi obat tersebut. Harus berhati-hati.Sebab kedua zat ini dapat menyebabkan efek samping seperti pembengkakan akibat timbunan cairan terutama di kaki, infeksi saluran pernapasan bagian atas dan pening-pening. Obat ini hanya bisa dimiliki dengan resep dokter.Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak memiliki gejala sama sekali. Biasanya mereka yang terkena hipertensi memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.Jika didiamkan, hipertensi dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal ginjal, kebutaan, otak serta organ vital lainnya. Oleh karenanya diperlukan penanganan secara dini dengan melakukan pengecekan ke dokter paling tidak satu kali dalam setahun. (ptr/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads