Wamentan Terima Kunjungan Dubes Bangladesh, Ungkap Minat Investasi

Wamentan Terima Kunjungan Dubes Bangladesh, Ungkap Minat Investasi

Moch Prima Fauzi - detikNews
Kamis, 30 Okt 2025 19:15 WIB
Kementan
Foto: dok. Kementan
Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia, Md Tarikul Islam, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas penguatan kerja sama pertanian, mulai dari peningkatan kapasitas kelembagaan, pertukaran keahlian, hingga peluang investasi di sektor agribisnis.

Tarikul Islam menyampaikan minat besar para pelaku usaha pertanian dari Bangladesh untuk menjalin kemitraan bisnis di Indonesia. Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar, baik dari sisi luas lahan, sumber daya manusia, maupun peluang pengembangan produksi bersama di berbagai subsektor.

"Saya menyampaikan minat dari pelaku usaha tani Bangladesh untuk mengembangkan kemitraan bisnis dengan Indonesia. Mereka akan datang ke Indonesia dan ingin berinvestasi di sektor pertanian. Mereka mencoba mencari peluang untuk terlibat dalam kemitraan manufaktur serta produksi pertanian pada komoditas tanaman pangan, sayur-sayuran, dan komoditas lainnya," kata Tarikul dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan bagi pemerintah Bangladesh, ketahanan pangan menjadi prioritas utama. Karena itu, pihaknya menilai penting untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia dalam pengembangan produksi pangan berkelanjutan.

"Bagi kami, ketahanan pangan sangat penting. Kita melihat pentingnya menjaga produksi pangan berkelanjutan. Kabar baiknya, kami melihat banyak kesempatan untuk meningkatkan kerja sama dalam pertukaran pengetahuan dan pengembangan kerja sama di bisnis pertanian," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Tarikul mengungkapkan bahwa pengusaha besar dari Bangladesh akan datang langsung ke Indonesia. Selain itu, ke depan diharapkan terjadi pertukaran pakar di bidang pertanian dari Indonesia ke Bangladesh.

"Kami mengharapkan kedatangan pakar pertanian dari Indonesia ke Bangladesh. Selain itu, kami akan mengajak beberapa agro-entrepreneur besar dari Bangladesh untuk datang ke Indonesia untuk melihat langsung kesempatan untuk mengembangkan kemitraan dalam produksi pertanian," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyambut baik minat investasi tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia terbuka terhadap kerja sama di berbagai bidang pertanian.

"Kami sangat terbuka di sektor mana pun, termasuk energi dan pangan. Skemanya bisa dibicarakan secara B2B (business-to-business). Kami juga siap memfasilitasi kerja sama dengan BUMN pangan seperti Agrinas atau Danantara," jelas Sudaryono.

Selain sektor tanaman pangan, Sudaryono juga membuka peluang investasi di bidang peternakan. Menurutnya, peluang investasi di sektor ini terbuka lebar karena permintaan tinggi terhadap produk susu dan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu juga guna mendukung program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo.

"Livestock business juga sangat terbuka. Kami masih impor susu dan daging sapi, jadi peluangnya besar. Kami sudah bicarakan investasi ini dengan Brasil, Vietnam, dan Belgia. Bangladesh tentu kami sambut untuk berpartisipasi," ujarnya.

Sudaryono menambahkan bahwa Indonesia dan Bangladesh memiliki program prioritas yang sama dalam memperkuat ketahanan pangan yang berkelanjutan. Hal ini dilihat dari komitmen kedua negara dalam menempatkan ketahanan pangan sebagai program utama nasional.

"Kita ingin mencapai swasembada berkelanjutan di bidang pangan, air, dan energi. Tahun ini Kementan fokus pada pengembangan tanaman pangan seperti beras dan jagung. Tahun depan kami akan meningkatkan produktivitas sektor perkebunan," ungkapnya.

Sudaryono juga menyebutkan bahwa Indonesia dan Bangladesh sebelumnya telah memiliki nota kesepahaman (MoU) di bidang pertanian yang akan ditindaklanjuti melalui forum teknis dan kelompok kerja bersama.

"Kita ingin pertemuan ini menghasilkan tindak lanjut konkret melalui joint FGD, working group, dan kerja sama B2B. Kami percaya pertanian adalah alat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," pungkasnya.

Simak juga Video 'Airlangga Sebut Kondisi Ekonomi Baik, Investasi Tembus Rp 1.434 T':

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads