Setiap tahun pada tanggal 31 Oktober, ada perayaan Halloween yang dimeriahkan dengan pesta kostum hingga menghias rumah dengan dekorasi bertema horor. Meskipun bukan perayaan secara umum, masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang ikut merayakan Halloween.
Sehubungan dengan perayaan Halloween pada 31 Oktober, apakah besok merupakan hari libur? Berikut informasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
31 Oktober 2025 Bukan Tanggal Merah
Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, tanggal 31 Oktober tidak termasuk tanggal merah di tahun 2025. Tidak ada peringatan atau perayaan khusus pada 31 Oktober 2025 yang menjadikan tanggal tersebut tanggal merah. Ini berarti, perayaan Halloween juga bukan hari libur.
Selain itu, bulan Oktober 2025 juga tidak memiliki tanggal merah. Sampai akhir tahun nanti, ada lagi tanggal merah di bulan Desember 2025, tepatnya pada tanggal 25 dan 26 Desember untuk perayaan Natal.
Lalu, bagaimana dengan Halloween di Amerika? Apakah termasuk hari libur?
Melansir situs National Today dan timeanddate, Halloween dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober di Amerika Serikat. Di Amerika, Halloween hanya sebagai perayaan, bukan hari libur.
Meskipun bukan hari libur umum, ini adalah salah satu perayaan budaya yang paling menonjol di negara ini, dengan masyarakat di seluruh AS menandai malam tersebut dengan kostum, permen, dan perayaan.
Sejarah Halloween
Mengutip dari situs History, Halloween berawal dari festival Samhain bangsa Celtic kuno. Bangsa Celtic, yang hidup 2.000 tahun lalu, sebagian besar di wilayah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis utara, merayakan tahun baru mereka pada tanggal 1 November.
Hari ini menandai berakhirnya musim panas dan panen serta dimulainya musim dingin yang gelap dan dingin, suatu masa dalam setahun yang sering dikaitkan dengan kematian manusia. Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia orang hidup dan orang mati menjadi kabur. Pada malam tanggal 31 Oktober mereka merayakan Samhain, saat diyakini bahwa arwah orang mati kembali ke bumi.
Selama festival Samhain, arwah orang yang meninggal diyakini akan kembali mengunjungi rumah mereka, dan mereka yang meninggal pada tahun tersebut diyakini akan melakukan perjalanan ke dunia lain. Orang-orang akan menyalakan api unggun di puncak bukit untuk menakut-nakuti roh jahat.
Terkadang, mereka mengenakan topeng dan penyamaran lainnya agar tidak dikenali oleh hantu yang diduga 'hadir'. Oleh karena itu, pesta kostum adalah salah satu tradisi pada Hari Halloween.
Pada tanggal 13 Mei tahun 609 M, Paus Bonifasius IV meresmikan Pantheon di Roma untuk menghormati semua martir Kristen dan perayaan Katolik Hari Semua Martir ditetapkan di gereja Barat. Paus Gregorius III kemudian memperluas perayaan tersebut untuk mencakup semua orang kudus dan juga semua martir, dengan memindahkan perayaan tersebut dari 13 Mei ke 1 November.
Pada abad kedelapan, Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang kudus. Malam sebelumnya, yakni 31 Oktober dikenal sebagai All Hallows Eve dan kemudian disebut Halloween.
Simak Video 'Mengulik Asal-usul Tradisi Halloween':
(kny/imk)










































