Di Balik Robohnya Atap Lapangan Padel di Jakbar

Di Balik Robohnya Atap Lapangan Padel di Jakbar

Adrial akbar, Antara - detikNews
Kamis, 30 Okt 2025 07:58 WIB
Kondisi atap lapangan padel di Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, yang ambruk pada Minggu (26/10/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Kondisi atap lapangan padel di Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, yang ambruk pada Minggu (26/10/2025). (ANTARA/HO)
Jakarta -

Atap lapangan padel dan tenis di Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, roboh diterjang hujan disertai angin. Dugaan penyebab robohnya atap lapangan padel ini pun terungkap.

Peristiwa robohnya atap lapangan padel ini terjadi pada Minggu (26/10). Kejadian sekitar pukul 13.00 WIB.

"Sedang cek TKP dan tidak ada korban," kata Kapolsek Kembangan Kompol Taufik Ikhsan ketika dihubungi, Minggu (26/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan atap itu terlepas dari rangka bangunan. Dia mengatakan kondisi tersebut tetap mengkhawatirkan.

"Cuma keangkat saja dari rangka, nggak sampai ambruk total. Cuma keangkat saja, kan ada beton-betonnya tuh, nggak ambruk total, tapi kan mengkhawatirkan itu," ujarnya.

Dia mengatakan aktivitas di lokasi dihentikan sementara. Polisi telah mendatangi lokasi untuk pengecekan lebih lanjut.

"Ya kita tutup, biar nggak ada aktivitas dulu di situ," ujarnya.

Tak Ada Korban

Akibat peristiwa itu atap enam lapangan rusak. Tak ada korban luka dalam peristiwa ini.

"Nihil korban jiwa atau luka. Kerusakan atap enam lapangan. Atas kejadian itu, karyawan memanggil pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti," kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto, dikutip Antara, Senin (27/10).

Uus mengatakan, saat kejadian, cuaca di lokasi sedang hujan deras dan angin kencang. Atap lapangan padel kemudian terempas.

"Awal mula kejadian ketika hujan deras disertai angin kencang menerjang atap lapangan, sehingga atap itu pun terempas," terangnya.

Kesaksian Penonton

Seorang penonton pertandingan bernama Aliyah (48), warga Cinere, menceritakan detik-detik atap lapangan padel tersebut roboh. Dia mengatakan saat hujan deras melanda air hujan masuk lapangan.

"Kebetulan hujan. Kita kirain aman aja, biasa. Tapi air udah sedikit-sedikit masuk gitu. Anginnya kenceng banget. Angin sama air. Karena kan angin sama hujan, tampias gitu kan," tutur Aliyah.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi Minggu siang pukul 14.30 WIB. Sebelum atap ambruk, Aliyah dan sejumlah orang yang tengah di lapangan pun telah menyelamatkan diri.

"Kita langsung lari semuanya. Amanin diri sendiri, sama barang-barang. Alhamdulillah, aman-aman. Kita semua tim aman," kata Aliyah lega.

Aliyah mengaku trauma atas insiden tersebut. "Trauma sekali. Waduh, maksudnya, nggak berkelanjutan," ucapnya.

Penjelasan Pemilik

Pemilik lapangan, Wawa Lukman, menyebutkan insiden itu terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang.

"Ini murni musibah, bukan maunya kami. Hujan terlalu besar sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Wawa, dilansir Antara, Senin (27/10).

Wawa memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden yang terjadi pada Minggu (26/10). Pihaknya langsung mengevakuasi para peserta pertandingan dan para penonton dari lokasi.

"Begitu kejadian, langsung kami tutup. Tidak boleh ada yang masuk. Setelah kondisi agak tenang, baru barang-barang di dalam kami suruh cepat keluar, takut terjadi sesuatu," katanya.

"Kami bersyukur tidak ada korban cedera maupun korban jiwa. Itu yang paling penting," tambahnya.

Wawa menyebutkan lapangan padel miliknya telah mengantongi izin resmi operasional sejak dibuka empat bulan lalu. "Tempat ini berizin. Kalau tidak, tidak mungkin bisa berdiri sebesar ini dan digunakan untuk turnamen nasional," kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya akan segera mengevaluasi insiden itu dan memperbaiki struktur lapangan agar kejadian serupa tidak terulang. Lapangan itu akan ditutup sementara sampai waktu yang belum ditentukan.

"Kami akan memperbaiki lebih kuat lagi. Sekarang masih proses investigasi polisi, jadi belum bisa kami sentuh dulu. Tapi yang pasti, kami bertanggung jawab dan akan bangun lagi," ucapnya.

Hasil Awal Pengecekan

Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) Jakarta Barat mengungkap ambruknya atap lapangan padel tersebut disebabkan sebagian bangunan yang tidak mampu menahan beban hujan.

"Dari hasil pengecekan awal, diperkirakan terdapat bagian-bagian yang kurang dapat menahan beban kekuatan hujan yang sangat lebat dan angin kencang," kata Kepala Suku Dinas Citata Jakarta Barat Heru Sunawan, dilansir Antara, Rabu (29/10).

Ia menyebutkan hujan lebat dan disertai angin kencang menjadi pemicu utama ambruknya atap lapangan. "Iya pastinya (ambruk) karena efek intensitas hujan yang sangat lebat," kata dia.

Ada Pengecekan Lanjutan

Saat ini Sudin Citata Jakbar telah meminta pengelola menghentikan seluruh aktivitas operasional lapangan. Proses rekonstruksi pun dihentikan total untuk sementara waktu sebelum adanya kajian bangunan dari tim ahli.

"Telah kita arahkan juga untuk menghentikan aktivitas rekonstruksi dan operasional sebelum memperoleh kajian yang telah dinilai kembali oleh Tim Profesi Ahli," ujar Heru.

Lebih lanjut, Sudin Citata Jakarta Barat juga sedang meminta kajian teknis yang lebih mendalam dari pelaksana konstruksi.

"Segera akan dilakukan pengecekan lanjutan bersama Tim Profesi Ahli yang memiliki kapasitas guna memperoleh hasil yang lebih akurat dalam upaya perbaikan pada tahapan rekonstruksi ke depan," ujarnya.

Simak juga Video: Pramono Akan Cek Izin Lapangan Padel yang Atapnya Ambruk di Jakbar

Halaman 2 dari 5
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads