Kemensos Salurkan Bantuan Rp3,6 M untuk Korban Banjir Semarang

Kemensos Salurkan Bantuan Rp3,6 M untuk Korban Banjir Semarang

Renaldi Saputra - detikNews
Rabu, 29 Okt 2025 18:16 WIB
Kemensos
Foto: dok. Kemensos
Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan logistik dan mendirikan dapur umum bagi warga terdampak banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah. Bantuan dikirim secara bertahap ke sejumlah titik terdampak di Kota Semarang dan sekitarnya.

"Saya juga telah mengirim tim untuk memberikan dukungan dari sisi logistik dan shelter. Jadi Kementerian Sosial terlibat dalam penyediaan logistik dan shelter pada masa-masa kedaruratan," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

Hal itu diungkapkan Gus Ipul usai mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir di Kota Semarang telah terjadi selama sepekan dan merendam sejumlah wilayah, seperti Gayamsari, Genuk, Pedurungan, Semarang Utara, dan Semarang Timur. Ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 80 sentimeter. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir menjadi salah satu penyebab meluasnya genangan di berbagai titik.

Bantuan logistik dari APBN Kemensos, seperti makanan untuk dewasa dan anak, tenda, kasur, selimut, family kit, serta pakaian, disalurkan melalui gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, Kemensos telah mengirim berbagai kebutuhan dasar untuk warga terdampak banjir di masa tanggap darurat.

"Hari ini kita telah mengirim berbagai kebutuhan-kebutuhan di masa kedaruratan ini, kebutuhan logistik. Ada tenda, ada makanan siap saji, ada obat-obatan, ada juga family kit, pakaian untuk anak-anak, pakaian untuk orang tua, kebutuhan-kebutuhan perempuan yang menjadi prioritas," ungkap Gus Ipul.

Hingga saat ini, total nilai bantuan logistik penanganan bencana banjir di Provinsi Jawa Tengah mencapai Rp3,69 miliar.

"Per hari ini kita sudah mengirimkan logistik lebih dari Rp3 miliar atau sekitar Rp3,6 miliar," tambahnya.

Berikut daftar bantuan logistik penanganan bencana banjir di Provinsi Jawa Tengah:

1. Makanan Siap Saji: 5000 paket

2. Makanan Anak: 2000 paket

3. Lauk Pauk Siap Saji: 5000 paket

4. KIdware: 1000 paket

5. Family Kit: 1000 paket

6. Tenda Gulung: 1000 lembar

7. Selimut: 1000 lembar

8. Sandang Dewasa: 300 paket

9. Kasur: 500 lembar

10. Lampu Emergency: 20 unit

11. Tenda Keluarga: 100 unit

12. Tenda Serbaguna: 10 unit

13. Toilet Portable: 4 unit

Gus Ipul menjelaskan Kemensos juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendirikan dapur umum selama masa tanggap darurat banjir di Kota Semarang. Dapur umum tersebut beroperasi di dua titik, yakni Kecamatan Pedurungan dan Kecamatan Gayamsari.

"Kemudian juga ada dapur umum. Nanti kalau memang perlu tenda pengungsian, disiapkan tenda pengungsian, lalu ada layanan psikososial. Jadi kita sudah punya dukungan-dukungan dalam rangka situasi kedaruratan," ujar Gus Ipul.

Bencana banjir di Kota Semarang tidak hanya menimbulkan kerugian materiil akibat rumah dan barang yang terendam. Berdasarkan data BPBD Kota Semarang, per Rabu (29/10), tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam, sementara satu orang masih hilang setelah terseret arus sungai.

Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul menyampaikan Kemensos akan memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia. Sementara bagi korban luka, pemerintah akan memberikan dukungan pengobatan dan pemberdayaan.

"Untuk korban meninggal, misalnya, itu juga ada santunan, kepada yang luka-luka pun juga ada dukungan untuk pengobatan. Setelah itu kita akan coba asesmen, kalau memang butuh pemberdayaan, kita akan tindaklanjuti dengan program pemberdayaan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan dalam penanganan korban banjir di Kota Semarang ada 3 hal yang dilakukan pemerintah. Pertama adalah evakuasi yang dilakukan oleh pihak yang terlatih seperti Basarnas, TNI, Polri, atau kader-kader terlatih lainnya.

"Evakuasi ini dilakukan oleh kader-kader terlatih ya, tidak bisa sembarangan orang," tambahnya.

Setelah evakuasi selesai, selanjutnya adalah masa kedaruratan, pada masa ini disiapkan shelter, gedung atau tenda untuk pengungsi serta mendistribusikan kebutuhan logistik yang diperlukan, termasuk pendirian dapur umum.

"Seperti ini mungkin tidak cukup sehari-dua hari. Nanti sampai surut, sampai sudah kembali ke rumah, baru masa kedaruratannya selesai," ujarnya.

Tahap terakhir yang tidak kalah penting adalah masa rehabilitasi dan rekonstruksi, pada masa ini, korban terdampak khususnya korban luka mendapatkan penanganan lanjutan berupa rehabilitasi medis maupun sosial serta pemberdayaan.

Simak juga Video 'Curah Hujan Tinggi dan Pompa Rusak, Semarang Dilanda Banjir':

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads