PT Pertamina Energy Terminal (PET) mendukung kesejahteraan warga pesisir, terutama yang berada di area operasional perusahaan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, PET melalui Integrated Terminal Tanjung Uban di antaranya telah melaksanakan berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Direktur Utama PET, Bayu Prostiyono, menyampaikan perusahaan berupaya menghadirkan manfaat sosial nyata melalui program TJSL yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, peningkatan pendidikan, dan pelestarian lingkungan.
"Kami memastikan seluruh kegiatan operasional, termasuk pengelolaan lingkungan, dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku. Di saat yang sama, kami terus memperkuat kontribusi sosial agar keberadaan PET benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu inisiatif unggulan adalah program pemberdayaan nelayan tradisional bekerja sama dengan KNTI Bintan Utara. PET menyerahkan bubu kepiting dan jaring udang kepada puluhan nelayan di Kampung Mentigi. Program ini turut diresmikan oleh Wakil Bupati Bintan, sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
PET juga berkontribusi di bidang pendidikan melalui perbaikan fasilitas dan pengayaan literasi energi di sekolah dasar wilayah Tanjung Uban, serta mendukung kegiatan KolaboraSEA Energy - sebuah program kolaboratif antara PET, komunitas muda, dan pelajar lokal yang mengedepankan edukasi konservasi laut, pengelolaan sampah pesisir, dan ekonomi sirkular.
Program-program ini merupakan bagian dari Kreasea Series, payung besar inisiatif TJSL PET yang berlandaskan prinsip Beyond Compliance serta mendukung capaian PROPER di seluruh terminal operasi perusahaan.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, PET tidak hanya berfokus pada kegiatan sosial semata, tetapi juga berperan aktif dalam membangun ketahanan masyarakat dan ekosistem pesisir yang berkelanjutan.
Dari sisi pengelolaan lingkungan, PET memastikan seluruh aktivitas operasional, termasuk pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dilakukan secara aman, terdokumentasi, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Proses pengawasan internal dilakukan secara berkala oleh fungsi HSSE untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan pengangkutan, penyimpanan, dan pemanfaatan limbah berlangsung sesuai standar dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Manager Integrated Terminal Tanjung Uban, Yohannes M. Sianturi, menambahkan PET senantiasa menjaga keterbukaan dan kemitraan dengan pemerintah daerah maupun masyarakat.
"Kami ingin memastikan keberadaan terminal energi ini memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Bintan. PET terbuka untuk berdialog dan berkolaborasi dalam berbagai inisiatif sosial maupun lingkungan," ucapnya.
Ke depan, PET berkomitmen untuk terus memperluas pelaksanaan program TJSL berbasis community development, menggandeng pemerintah daerah, komunitas lokal, akademisi, dan mitra industri agar manfaatnya semakin inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina International Shipping (PIS), PET mengelola enam terminal energi strategis di Indonesia dan terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan terminal energi yang aman, andal, dan berkelanjutan.
Simak juga Video: Pendapatan Nelayan Biak Naik 100% Berkat Dermaga dan Bengkel Kapal











































