Gebyar Kemolekan Indonesia di Carnavals du Monde

Laporan dari Brussel

Gebyar Kemolekan Indonesia di Carnavals du Monde

- detikNews
Rabu, 15 Agu 2007 23:56 WIB
Brussel - Menjelang HUT RI ke-62, Indonesia unjuk kemolekan di Carnavals du Monde, Stavelot, Belgia. Kota wisata itu menjadi hingar-bingar tropis menggairahkan.Suasana tropis mendominasi kota wisata Stavelot, Provinsi Liege, Belgia, dalam agenda tahunan Carnavals du Monde (Karnaval Dunia) edisi ke-60. Selain kontingen Indonesia, tercatat ada 13 negara ikut menyemarakkan agenda tahunan itu: Belgia (tuan rumah), Antillen (Karibia), Brazil, Burundi, Cina, Kongo, Italia, Mexico, Rwanda, Swis, Tahiti, Trinidad dan Tobago.Temperatur udara musim panas yang sudah panas dan mendesak merkuri ke garis 29 derajat Celcius, semakin bertambah panas saja dengan tampilan kontingen kebudayaan negara-negara di atas.Indonesia pada hari itu menonjolkan kekuatan warna dan pernik pakaian adat Palembang, Padang, Jawa, dan Sulawesi Selatan, yang diperagakan putri-putri staf KBRI Brussel. Mereka didukung gamelan dan tarian Bali dari grup kesenian Gong Tirta dan sanggar tari Sinar Bulan, lengkap dengan atribut umbul-umbul kain prada dan payung khas Pulau Dewata yang mengundang kekaguman dan tepuk tangan meriah."Partisipasi kita dengan menampilkan aneka pakaian Nusantara dan kesenian Bali pada publik Stavelot di musim liburan summer ini menjadi nuansa unik. Keragaman budaya busana dengan keindahan warna, keunikan rancangan tiap daerah, kesantunan tampilan, kembali membuka mata publik Belgia akan kekayaan budaya Indonesia," demikian Duta Besar RI Nadjib Riphat Kesoema kepada detikcom hari ini, Rabu (15/8/2007).Menurut Nadjib, tradisi dan budaya busana diperkuat dengan gerakan ritmik dan musik khas Bali menjadi daya tarik yang mendorong publik asing untuk melihat Indonesia lebih dekat. Partisipasi Indonesia dalam pesta rakyat Carnavals du Monde yang berlangsung pada Minggu (12/8/2007) itu mendapat liputan khusus dari televisi Belgia (RTBF), RTL serta media cetak setempat. Ditambahkan bahwa kesempatan itu menjadi wahana yang baik untuk terus mempromosikan pariwisata Indonesia. Selain perhatian media, karnaval itu juga menghadapkan kontingen langsung dengan publik. Dalam parade besar (Grande Parade Carnavalesque) mereka mengelilingi kota wisata yang dibanjiri wisatawan dari berbagai negara Eropa yang memadati sepanjang rute parade. Selain berpartisipasi dalam Carnavals du Monde di Stavelot ini, KBRI Brussel sebelumnya juga telah tampil dalam Festival Mondorico di kota Hasselt, Belgia (4-5 Agustus 2007), bekerjasama dengan sanggar gamelan dan tari Bali "Salih Asah", Brussel. Sanggar asuhan Agus Made Wardhana (staf KBRI Brussel) ini beranggotakan warga Belgia yang meminati kebudayaan Indonesia. Penampilan musik gamelan dan tarian Bali yang dimainkan oleh warga Belgia itu memukau publik yang memadati kota Hasselt. Tari Jaipong, yang dipresentasikan secara interaktif dengan melibatkan publik, mendapat sambutan luarbiasa. Media setempat memberi perhatian partisipasi Indonesia itu dalam berita feature Festival Mondorico.Secara terpisah, fungsi Pensosbud merangkap Diplik PLE Priatna mengatakan bahwa kegiatan promosi kebudayaan dan pariwisata bernuansa hiburan di musim liburan musim panas ini merupakan ajang unik untuk merebut simpati keluarga Belgia, yakni orang tua dan anak-anak, untuk mengenal Indonesia secara dekat dan mendorong mereka untuk mengunjungi Indonesia. "Penampilan kita di kedua tempat, Carnavals du Monde dan Festival Mondorico memberi pesan optimis terhadap promosi maraton yang kita lakukan terus-menerus," demikian Priatna. (es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads