Komisi X DPR Kritik IOC: RI Tolak Penjajahan, Bukan Diskriminasi Atlet

Komisi X DPR Kritik IOC: RI Tolak Penjajahan, Bukan Diskriminasi Atlet

Anggi Muliawati - detikNews
Sabtu, 25 Okt 2025 06:46 WIB
Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian (Foto: Dok. Pribadi)
Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian (Foto: Dok. Pribadi)
Jakarta -

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyesalkan keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengancam Indonesia buntut penolakan atlet Israel. Hetifah mengatakan Indonesia akan tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

"Kami menyesalkan keputusan IOC yang menjatuhkan sanksi kepada Indonesia atas penolakan visa bagi atlet Israel," kata Hetifah kepada wartawan, Sabtu (25/10/2025).

"Sikap Indonesia berpijak pada kedaulatan nasional serta prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hetifah pun mendorong pemerintah untuk menempuh jalur diplomasi. Dia meminta polemik ini segera diselesaikan dan merugikan atlet dunia.

ADVERTISEMENT

"Kami mendorong pemerintah melalui Kemenpora dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk segera menempuh jalur diplomasi terbuka dan konstruktif dengan IOC, agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan adil tanpa merugikan atlet dan dunia olahraga nasional," jelasnya.

Dia mengatakan Indonesia tetap berkomitmen menjunjung tinggi sportivitas dan perdamaian dunia. Selain itu, kata dia, Indonesia juga menolak standar ganda dalam penerapan nilai kemanusiaan IOC

"Penolakan terhadap Israel bukanlah bentuk diskriminasi terhadap atlet, melainkan ekspresi konsistensi moral bangsa dalam memperjuangkan nilai kemanusiaan dan keadilan," ujarnya.

Hetifah mendorong pemerintah untuk menyusun kebijakan yang terintegrasi. Khususnya, antara Kemenpora, Kemlu dan KOI, agar hal serupa tak terulang.

"Indonesia harus mampu menjaga kehormatan bangsa, posisi di dunia olahraga internasional, serta amanat konstitusi untuk menegakkan kemerdekaan dan kemanusiaan," tuturnya.

Sebelumnya, para atlet asal Israel dinyatakan tetap tidak akan bisa mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik yang berlangsung di Jakarta.

Keputusan ini diambil Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), Selasa (14/10), menanggapi upaya banding delegasi Israel atas sikap Indonesia yang menolak menerbitkan visa untuk para pesenam Israel.

"Permohonan untuk mengambil tindakan sementara yang mendesak telah dipertimbangkan oleh Wakil Presiden Divisi Arbitrase Banding CAS. Kedua permohonan tersebut telah ditolak," demikian pernyataan tertulis CAS.

IOC pun menuding Indonesia melanggar prinsip dasar mereka. Dalam pernyataan yang mereka terbitkan, Rabu (22/10), IOC memutuskan untuk menghentikan "segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia terkait pengajuan menjadi tuan rumah Olimpiade, Olimpiade Remaja, dan ajang Olimpiade lainnya".

Keputusan itu, kata IOC, akan mereka cabut jika pemerintah Indonesia memberikan jaminan akan memberikan visa masuk untuk setiap peserta ajang Olimpiade.

Simak juga Video: Respons Erick Thohir soal Ancaman IOC Buntut Tolak Atlet Israel

(amw/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads