Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja menerima audiensi dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni terkait analisis dan evaluasi program penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kapolri akan memaksimalkan upaya pencegahan dan penindakan terhadap karhutla.
"Kami baru saja melaksanakan semacam rapat koordinasi sekaligus analisa dan evaluasi terkait dengan program-program yang berhubungan dengan masalah penanganan kebakaran hutan selama satu tahun dipimpin oleh Bapak Presiden, karena beliau memang sangat concern terkait dengan kebakaran hutan ini betul-betul bisa diminimalkan," ujar Jenderal Sigit di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polri, jelas Jenderal Sigit, telah melakukan review dan evaluasi terkait karhutla untuk tahun ini dan tahun depan. Jenderal Sigit berharap Polri bisa melakukan tindakan preemtif, yakni edukasi terhadap masyarakat.
"Mulai dari hal yang sifatnya preemtif, edukasi terhadap masyarakat karena memang ada kebiasaan terkait dengan kearifan lokal dan memang ini juga diatur bahwa pemerintah daerah diberi kearifan lokal. Kalau tidak salah, ada di Undang-Undang Ciptaker ya terkait dengan lingkungan hidup. Ini yang tentunya kemudian harus kita kontrol," imbuh Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit juga mendorong agar perusahaan-perusahaan swasta ikut membantu masyarakat yang akan membuka lahan. Sehingga masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, tapi diganti menggunakan alat.
Selanjutnya, Polri terus melakukan perbaikan pada satgas pencegahan yang terdiri dari personel Kehutanan, Polri, TNI, dan masyarakat setempat. Satgas tersebut, harap Jenderal sigit, bisa dilengkapi command center baik di tingkat pusat maupun di daerah.
"Sehingga kemudian setiap ada hotspot termonitor dan kemudian anggota personel satgas gabungan bisa bergerak ke titik api yang kemudian segera bisa dilakukan pemadaman," lanjut Jenderal Sigit.
Polri juga melakukan evaluasi terkait dengan aturan perusahaan perkebunan, khususnya perusahaan sawit. "(Perusahaan perkebunan) harus memiliki parit ya, kemudian harus ada juga sumber-sumber air, embung, yang harus disiapkan sehingga nanti pada saat ada peristiwa kebakaran, khususnya nanti pada saat terjadi El Nino, sumber air semuanya dalam kondisi siap, peralatan-peralatan juga siap sehingga kemudian proses pemadaman awal bisa segera cepat dilakukan," imbuhnya.
Dalam menghadapi karhutla, kata dia, perlu disiapkan juga waduk, water bombing, sampai operasi modifikasi cuaca.
Mengutip Menhut Raja Juli, Jenderal Sigit mengatakan jumlah kebakaran dan luasan lahan yang terbakar menurun dibanding tahun lalu. Namun jumlah penegakan hukumnya meningkat.
"Di tahun 2025 ini kurang lebih ada luasan lahan yang terbakar, yang kemudian kita amankan 83 tersangka karena kedapatan secara sengaja membakar. Sementara di tahun 2024 ada 47 tersangka," jelas Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit mengatakan Polri dan Kementerian Kehutanan sama-sama terus melakukan perbaikan terkait penanganan karhutla. Ia berharap angka karhutla dan lahan yang terbakar di tahun yang akan datang bisa berkurang.
Dalam agenda ini hadir mendampingi Menhut, di antaranya Wamenhut Rohmat Marzuki, Sekjen Kemenhut Mahfudz. Irjen Kemenhut Djoko Poerwanto, Dirjen Penegakan Hukum Kemenhut Dwi Januanto Nugroho.
Sementara itu, Kapolri didampingi Kabaharkam Komjen Karyoto, Kabareskrim Komjen Syahardiantono, Dankorbrimob Komjen Ramdani Hidayat. Astamaops Kapolri Komjen Fadil Imran, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, dan Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Irhamni.
Simak juga Video 'Menhut Ungkap Karhutla Turun, Tapi Riau & Kalsel Diminta Hati-hati':











































