BRIN: Mikroplastik dalam Hujan di DKI Naik 5 Kali Lipat, Potensi Masuk Darah

BRIN: Mikroplastik dalam Hujan di DKI Naik 5 Kali Lipat, Potensi Masuk Darah

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Jumat, 24 Okt 2025 16:28 WIB
Woman hand with umbrella in the rain in green nature background
Ilustrasi hujan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock)
Jakarta -

Profesor riset BRIN Muhammad Reza Cordova mengatakan penelitian yang dilakukan pihaknya menunjukkan peningkatan kadar mikroplastik hingga lima kali lipat dalam air hujan di Muara Angke, Jakarta Utara, antara 2015 hingga 2022. Reza pun menyampaikan kekhawatirannya mikroplastik itu masuk ke darah manusia.

Penelitian itu menggunakan rain gauge atau alat pengukur air hujan selama 12 bulan. Dia menjelaskan berapa banyak kandungan mikroplastik dalam air hujan di lokasi penelitian itu.

"Kami melakukan kajian mikroplastik di Muara Angke di titik yang sama itu meningkat lima kali lipat dari tahun 2015 ke 2022. Rata-rata, terdapat 3 hingga 40 partikel mikroplastik per meter persegi per hari yang terbawa oleh air hujan," kata Reza Cordova saat membahas temuan mikroplastik dalam air hujan di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza mengatakan mikroplastik itu berukuran sangat kecil. Dia mengatakan mikroplastik mudah terbawa di udara, ikut dalam air hujan, hingga terhirup manusia.

ADVERTISEMENT

"Air hujan yang awalnya bersih ternyata bisa menjadi media pembawa mikroplastik. Dalam waktu sangat singkat, partikel-partikel plastik di udara bisa larut dan ikut terbawa air hujan," ujarnya.

Reza menilai peningkatan mikroplastik di udara berkaitan dengan pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Terutama, katanya, TPA yang ada di sekitar Jakarta masih menggunakan sistem open dumping atau penumpukan sampah secara terbuka.

"Semakin terbuka sistemnya, semakin tinggi mikroplastik yang dihasilkan. Dari hasil riset kami, air lindi di TPA bisa meningkatkan kandungan mikro dan mesoplastik tiga sampai sembilan kali lipat di badan air," ujarnya.

Menurut dia, sinar matahari yang mengenai tumpukan sampah plastik di TPA juga menyebabkan proses pemanasan hingga memecah plastik menjadi partikel kecil. Dia mengatakan partikel itu mudah terbawa angin ke udara.

Selain dari TPA, rumah tangga juga menjadi sumber mikroplastik yang signifikan. Reza menyebut mikroplastik mampu menyerap zat lain di sekitarnya seperti logam berat, polutan kimia, hingga mikroorganisme.

"Mikroplastik bisa menjadi media pembawa polutan lain atau bahkan virus yang kemudian terhirup oleh manusia," tuturnya.

Meski dampaknya terhadap kesehatan masih terus diteliti, Reza mengingatkan paparan mikroplastik dapat menyebabkan iritasi, peradangan, hingga gangguan jantung dan pembuluh darah. Terutama, katanya, bila partikel berukuran di bawah 50 mikron masuk ke aliran darah.

"Jika ukurannya di bawah 50 mikron, mikroplastik berpotensi masuk ke darah dan menuju organ vital, seperti jantung," ujarnya.

Simak Video 'Pramono Respons Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik':

Halaman 2 dari 2
(bel/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads