Saran Ibu Negara Brasil soal MBG: Dapur di Sekolah hingga Biodigester

Saran Ibu Negara Brasil soal MBG: Dapur di Sekolah hingga Biodigester

Taufiq Syarifudin - detikNews
Jumat, 24 Okt 2025 13:51 WIB
Ibu Negara Brasil Janja Da Silva (kiri) melihat siswa Makan Bergizi Gratis di SD Angkasa 05 Halim, Jakarta, Jumat (24/10/2025). Dalam Kunjungan kenegaraannya, Ibu Negara Brasil Janja Da Silva melihat proses pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Jakarta -

Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap sejumlah masukan yang disampaikan Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, usai meninjau langsung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Halim, Jakarta Timur hari ini. Dalam kunjungan tersebut, Janja memberikan sejumlah saran untuk MBG di Indonesia.

"Mereka mensyaratkan bahwa produk yang ada, produk dari petani lokal harus diambil oleh dapur setempat. Jadi ada kewajiban dan itu ada di dalam perundang-undangan mereka," kata Juru Bicara BGN Dian Fatwa kepada wartawan seusai kunjungan di SD Angkasa 05 Halim, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dian menjelaskan, sejumlah SPPG daerah di Indonesia sudah mengambil bahan baku tertentu dari produksi lokal. Namun di daerah Halim, Jakarta Timur baru memulai untuk membangun sumber tersebut.

"Nah saat ini untuk di daerah Halim, mereka sedang memulai untuk menanam jagung, cabai, dan pepaya. Tentu saja saat ini kontribusi dari petani lokal," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Dia juga sempat ditanya soal masalah itu oleh Janja. Dian pun menjawab bahwa infrastruktur produksi petani lokal untuk menopang program MBG masih dibangun perlahan.

"Kami sampaikan bahwa karena kami masih early stage, bahwa bukan berarti kami tidak mengambil dari bahan-bahan dari lokal, tapi karena kami baru memulainya. Tapi partnership dengan farmer, dengan petani, dengan masyarakat di sini, kita sudah mulai dan ini akan growing secara keseluruhan," ungkapnya.

Selanjutnya, dia menyebut Janja menyarankan dapur untuk MBG dibangun di sekolah. Hal ini untuk memudahkan distribusi MBG kepada siswa.

"Sebetulnya sempat menanyakan (dapur di sekolah) karena mereka melakukannya seperti itu. Nah kami akan melakukannya itu nanti di daerah terpencil, daerah 3T (tertinggal, terdepan, terpencil)," ungkapnya.

Lantas Dian menjelaskan skema distribusi tersentral di Indonesia ini dinilainya lebih efektif. Menurutnya dengan skema itu untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan.

"Karena apa? Untuk di urban area ini populasinya cukup besar. Dan itu kita harus melakukan secara masif, secara cepat untuk menghindari keamanan dari makanan itu sendiri," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Stafsus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis Meizani Irmadhiany menambahkan, Janja menyarankan soal penggunaan potensi penerapan biodigester. Cara ini digunakan sebagai sumber energi terbarukan di dapur program MBG.

"Biodigester untuk mengembangkan energi terbarukan. Untuk memasak. Jadi school meal program atau program makanan di sekolah ini. Juga bisa membangkitkan teknologi dan ekosistem baru," ucap Meizani.

Simak juga Video 'Pertemuan Prabowo-Presiden Brasil Hasilkan 8 Nota Kesepahaman':

(azh/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads