Gus Ipul Sebut Ditjen Pesantren Jadi Kado Istimewa Prabowo di Hari Santri

Gus Ipul Sebut Ditjen Pesantren Jadi Kado Istimewa Prabowo di Hari Santri

Diffa Rezy - detikNews
Kamis, 23 Okt 2025 16:35 WIB
Menteri Sosial sekaligus Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren merupakan β€˜kado’ istimewa dari Presiden Prabowo Subianto dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025.
Foto: Dok. Kemensos
Jakarta -

Menteri Sosial sekaligus Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren merupakan 'kado' istimewa dari Presiden Prabowo Subianto. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025.

"Sebagai santri, saya menyampaikan rasa hormat dan apresiasi kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto karena menginisiasi lahirnya Direktorat Jenderal Pesantren. Ini adalah kado dari Presiden," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya menjadi institusi administratif, tetapi juga sebagai simbol pengakuan negara atas peran pesantren dalam membentuk karakter, moral, dan kemandirian bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesantren kini diakui bukan hanya sebagai lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga sebagai pusat peradaban, pemberdayaan sosial, ekonomi, dan kemandirian umat. Negara kini hadir lebih dekat ke pesantren, memberikan dukungan struktural, anggaran, dan kebijakan berkelanjutan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Gus Ipul menilai Ditjen Pesantren sejalan dengan semangat Hari Santri yang berorientasi pada nilai perjuangan dan pengabdian sejak Resolusi Jihad 22 Oktober 1945.

"Santri adalah penjaga akhlak bangsa, benteng moral di tengah zaman yang sering kehilangan arah. Mereka membangun negeri bukan dengan kebencian, tapi dengan kasih dan ilmu," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa semangat santri kini sejalan dengan kebijakan negara, yakni membangun dengan keberpihakan dan menolong dengan kasih sayang. Ia pun berharap momentum Hari Santri menjadi pengingat agar masyarakat terus mengabdi pada Indonesia.

"Menjadi santri di mana pun kita berada berarti menjaga akhlak, memperkuat keadilan sosial, dan terus berbuat untuk sesama," pungkasnya.

Lihat juga Video 'Prabowo Mau Santri Dibekali Ilmu Konstruksi Bangunan':

(akd/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads